23 Januari 2010 - Kajian INSIST disampaiakan oleh Ustadz Adnin Armas, MA, beliau menyampaiakan tentang beberapa metode yang digunakan orientalis Kristen-Yahudi dalam mengkaji Islam dan berbagai dampak serta kritik terhadapnya.

Menurutnya, orientalis sangat bersungguh-sungguh dalam mempelajari agama islam, bahkan di antara karya fenomenal yang mereka terbitkan adalah Ensiklopedi Islam yang dikaranga selama 4o tahu, bahkan menurutnya juga hampir seluruh ensiklopedi terkait dengan Islam, mereka terbitkan, seperti ensiklopedi ilmu-ilmu al-Qur’an, ensiklpedi sirah dan lain-lain.

Adapun metodologi yang selama ini mereka gunakan dalam studi islam adalah:

1). Pendekatan teologis (A-Historis), 2). Pendekatan sejarah (Historical Approach), 3). Pendekatan perbandingan (Comparative approach), dan 4). Pendekatan Ilmiah (scientific approach). 3 pendekatan terakhir berangkat dari penolakannya terhadap pendekatan pertama yang dianggap A-Historis dan tidak ilmiah (secara umum).

Pendekatan teologis telah dimulai saaat agama Islam lahir sampai + 150 tahun yang lalu (walau secara individual pendekatan ini masih digunakan), pendekatan ini menggunakan criteria Yahudi-Kristen menjadi criteria dasar dalam menilai Islam, di antara tokohnya yang popular adalah, Johannes dari Damaskus dan Petrus Venerabilis.

Pendekatan Historis, pendekatan ini pada paruh abad ke-19 dan dimulai oleh seorang tokoh Yahudi liberal, Abraham Geiger yang menulis “Was hat Mohammed aus jem judenthume aufgenommen” atau apa yang dipinjam Muhammad dari Yahudi (1833), Gustav Weil (1843), Marthin Luther (8144). Andrew Rippin, Ignaz Goldziher “Islam bukan dari wahyu, tetapi dari pengaruh asingkhususnya dari pengaruh Yahudi-Kristen”. Pendekatan sejarah ini umumnya dilakaukan oleh tokoh-tokoh Yahudi yang berpandangan bahwa Yahudi adalah agama sejarah.

Pendekatan sejarah mencakup dua aspek, yaitu: Kontek sejarah dan problem-problem spesifik. Dalam hal ini orientalis tidak hanya mengkaji peikiran-pemikiran tokoh Islam, tetapi juga sejarah hidupnya yang biasanya dipenuhi dengan pemiliihan data-data yang lemah dan intrepretasi data yang mengada-ada.

Pendekatan perbandingan atau Comparative approach, diantara tokoh-tokohnya adalah WC. Smith yang menulis “ Simmilarties and differences between Islam and Christian as a frame work for religious life”, MG. Hodgson, WM. Watt.

Dalam pendekatan ini, umumnya mereka mengangkat perbandingan antara Yahudi-Kristen dan Islam tanpa menyahlakan satu atau yang lainnya, dimensi yang diangkat antara lain Perbedaan struktur, perkembangan aliran, isu-isu etika, pemikir individu, tradisi lisan ke tulisan.

Pendekatan Ilmiyah(religionwisenchaft), ilmiyah diposisikan mengekaji islam sebagaiman orang Islam mengkajinya, seperti yang dilakuakn oleh WC. Smith. Yang menulis “a Personality intrepetation of Islamic life and thought”, W.M. Watt, yang memasukan Sosiologi Ilmu Pengetahuan dalam kajian agama atau Fenomologi agama.

Terkait pendekatan ini, WC. Smith mengatakan “that not statement about a religion is valid unless it can acknowledged bu that religions believer” Memaknai Islam sebagaiman kaum muslimin

Pendekatan orientalis terakhir ini semakin baik, karena mereka meahami Islam tidak lagi berdasarkan kecurigaan, namun sekaliun demikian, pendekatan empati ini, tidak terlepas dari praduga dan asumsi yang terlebih dahulu telah ada, yaitu:
  1. 1. Gagasan tentang islam, positif ataupun negative dan ideology yang mereka yakini
  2. Masyarakat dan Negara, di mana sarjana orientalis berkembang akan mempengaruhi pola fikir
  3. Pra-asumsi personal
  4. Keingintahuan

Selain itu, pendekatan ini menampakkan ketidak-jujuran (inconsistency), karena mereka menulis Islam benar tapi mereka tida juga beriman, padahal ilmu harus diambil dari orang-orang yang benar-benar terpercaya terutama aqidahnya. kedua

Pendekatan ini manampakan segi sosiologis/fakta, sehingga tidak bias memeberikan tarjih, sehingga yang ada adalah fakta moderat atau Islam dalam makna lentur

إبراهيم : كنّا إذا أردنا أن نأخذ عن شيخ سألناه عن مطعمه ومشربه

Kesungguhan orientalis dalam mengkaji islam, mereka menerbitkan Ensiklopedi Islam yang ditulis selama +40 tahun. Pendekatan-pendekatan Orientalis dalam studi islam yaitu :
  1. Pendekatan teologis (A-Historis)
  2. pendekatan Historis (Historical approach)
  3. Pendekatan Perbandingan (Comparative Approach)
Pendekatan teologis dianggap tidak ilmiyah
  • Sedangkan 3 pendekatan terakhir berangkat dari penolakan terhadap pendekatan yang pertama
  • Pendekatan teologis, agama Yahudi yang dipahami secara ideologis menjadi criteria dasar menilai agama Islam
  • Metode ini telah dimulai semenjak lahirnya Islam sampai 150 tahun yang lalu, sekalipun secara individual masih juga digunakan
  • Di anatara tokoh-tokohnya antar alain adalah Johannes dari Damascus, Peter Venerabilis
Pendekatan Historis
  • Pendekatan ini dimulai pada abad ke-19
  • Di antara tokohnya, Abraham Geiger, Was hat Mohammed aus jem judenthume aufgenommen (1833) apa yang dipinjam Muhammad dari Yahudi
  • Gustav Weil (1843) (8144)
  • Prejudges Marthin Luther
  • Yahudi agama sejarah
  • Adrew Rippin” the Cambridge Companion to the Quran
  • Josept Scact, The Origin Of Muhammadan Jurispundence
  • Sunnah = living tradition
  • Studi Hadits Ignaz Goldziher, Sekjen Zionis “Islam bukan dari wahyu, tetapi dari pengaruh asingkhususnya dari pengaruh Yahudi-Kristen”
  • Perbedaan qiraahkarena perbedaan titik karena waktu itu bahasa Arab belum ada-Goldziher dan diunakan taufik Adnan Amal

Pendekatan Sejarah

Studi Sejarah mencakup dua aspek :
  1. Kontek sejarah
  2. Problem-problem spesifik

Pendekatan Perbandingan
WC. Smith “ Simmilarties and differences between Islam and Christian as a frame work for religious life”
MG. Hodgson, WM. Watt

Perbedaan Struktur
Perkembangan aliran, isu-isu etika, pemikir Individu, tradisi lisan ke tulisan

Pendekatan Ilmiyah dalam Islam (religionwisenchaft)
WC. Smith. “a Personality intrepetation of Islamic life and thought
W.M. Watt, “Sosiologi Ilmu Pengetahuan

Fenomologi Agama
tahat not statement about a religion is valid unless it can acknowledged bu that religions believer” WC. Smith
Memaknai Islam sebagaiman kaum muslimin memahaminya (empati)
Muslim as actor
Pradug adan asumsi dalam studi Islam

5. Gagasan tentang islam , positif/negative, ideology, ritual
6. masyarakat dan Negara, di mana sarjana berkembang akan mempengaruhi pola fakir
7. pra-asumsi personal
8. keingintahuan

ada ketidak jujuran(inconsistency)
manampakan segi sosiologis/fakta, sehignga tidak bida memeberikan tarjih, fakta moderat, Islam daam makna lentur

إبراهيم : كنّا إذا أردنا أن نأخذ عن شيخ سألناه عن مطعمه ومشربه

Metodologi akan menentukan kesimpulan. Metode yangberbeda akan menyimpulkan kesimpulan yang berbeda tapi bias saja sama. Tidak ada sejarah yang objektif-objektif lebih pada retorika. Ada banyak fakta yang tidak tidak diungkap dan selektif.


--------------------

3 komentar:

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme