Tahun 2012 terasa begitu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mulai dari presiden sampai mentri pendidikannya pun berbeda pula. Harapan awal adalah semoga tahun ini akan lebih baik. Namun, amat disayangkan oleh semua rakyat, justru permasalahan pendidikan tak kunjung usai. Malah saat ini permasalahan pendidikan sangat kompleks dan menjadi-jadi, sehingga tak tahu harus memulai dari mana untuk memecahkannya, mirip benang yang kusut.
Saya menjadi pesimis dengan keadaan Indonesia yang semerawut dan kacau balau seperti sekarang ini. Jika pendidikan sudah tidak ada yang memberikan jaminan kepada masyarakat dan khususnya kepada Negara, mau dibawa ke mana masa depan generasi Indonesia ini?? Padahal, sudah sangat jelas Undang-Undang dasar telah menuliskan “pendidikan itu ialah hak segala bangsa” dan tujuan dari pendidikan adalah “mencerdasakan kehidupan bangsa” bukan malah menguras dan memeras rakyat indonesia.
Jika tujuan awal itu telah hilang maka sudah bisa diprediksikan nantinya akan menjadi seperti apa generasi Indonesia ini. Korupsi itu terjadi karena kost/biaya yang ia keluarkan untuk memperoleh jabatan tidak sedikit jumlahnya. Biaya kampanye, biaya iklan dan lain-lain, sehingga akhirnya yang tertanam dalam dirinya adalah bagaimana ia mengembalikan uang yang telah ia keluarkan.
Jika hal ini dibiarkan maka semuanya tak akan pernah usai dan terselesaikan. Solusinya sangat sederhana, yaitu hilangkan budaya atau kebiasaan buruk dengan suap menyuap dan kurangi kost/biaya khususnya dalam jabatan peenting di pemerintahan, akan tetapi lebih mengutamakan pada kualitas dan integritasnya. Bukan malah popularitas yang diutamakan.
Jangan hanya karena banyak uang kemudian dipilih menjadi ketua pimpinan. Jangan hanya karena popularitasnya dan tenar kemudian dipilih menjadi pemimpin. Tetapi, yang harus dipilih adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk memimpin dan betul-betul pemimpin yang sesungguhnya, tangguh, percaya diri dan memiliki prinsip serta taat terhadap agama secara baik dan benar. Paling penting adalah yang memiliki integritas, kapabilitas dalam dirinya. Siapakah mereka itu? Apakah masih ada orang yang seperti itu saat ini? Penulis yakin bahwa masih ada orang yang demikian.[]
Amir Hamzah
Mahasiswa UII Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.