"Alhamdulilah telah lahir kedunia dengan selamat bayi laki-laki dengan berat 3,5 panjang 39 cm Lahir, Pukul 11.45 30 Desember 2014 M / 08 Rabiul Awwal 1436 H. Sekitar pukul 06. "

SMS itu masuk kira-kira pukul 06.00 pagi. Ucapan syukur alhamdulilah seketika itu keluar dan bercampur dengan rasa bahagia..













"Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk". ( QS. Al Qashash [28] : 56)
Suara bising kendaraan yang lalulalang di jalan raya sudah menjadi bagian dari kehidupanku setiap hari. Pukul  07.00 pagi, aku sudah stand by di jalan Tangerang – Jakarta untuk menunggu bis yang akan membawaku ke tempat kerja. Kadang,  kalau beruntung tak perlu menunggu lama di halte.

Sinar matahari yang keemasan, pagi ini menemaniku. Rasanya begitu sejuk dan memberiku kekuatan untuk menatap hari esok agar lebih baik. Tak terasa aku sudah 3 tahun menjalani aktivitas ini. Dengan teman-teman kantor, suasana kantor dan bahkan pelanggan dari kantorku yang itu-itu saja.


Jika dibilang aku tak bosan, salah. Padahal rasa itu sudah sering datang menghampiriku. Tetapi apa boleh buat, sekarang mencari pekerjaan sulit, apalagi mendapatkan pekerjaan seenak yang saat ini sudah ku raih. Butuh pengabdian dan pengorbanan yang ekstra untuk dapat jabatan ini, lantas kenapa aku tidak menikmatinya.

Sambil menunggu bis, aku duduk di halte. Duduk seorang diri dengan sesekali ku lihat blackberry yang sudah agak jadul. Berharap ada pesan dari Angga yang ingin mengabariku. Sudah tiga bulan aku dekat dengan laki-laki asal Palembang ini.

Dalam keadaan yang serba tidak karuan, aku teringat masa-masa kelamku. Masa di mana aku merasa jijik dengan diriku sendiri jika mengenang aku yang dahulu. Ya semua ini berawal dari keluarga dan teman sepermainan. Keluarga yang tidak utuh, membuatku mencari kasih sayang di luar. Hingga aku berkenalan dengan Heri; kak kelas di sekolahku.

Masa-masa kelam dan kehidupan penuh dosa aku mulai kala dekat dengan Heri. Sebagai ketua geng, ia sangat disegani dan sekaligus ditakuti. Apapun yang ia inginkan selalu dipenuhi oleh kawan-kawannya, meskipun barang tersebut hasil dari iuran masing-masing.

Tampangnya tidak terlalu keren, bahkan menurutku ia biasa-biasa saja. Apalagi jika dibandingkan dengan Rio, si anak pintar dan juara kelas. Penampilan Rio selalu rapi, wangi dan terlihat bercahaya wajahnya. Hanya saja Rio lebih pendiam dan memilih untuk tidak pamer kehebatan.

Karena pacarku ketua geng jadi aku pun bisa ikut disegani. Satu sekolahan tak ada yang berani menggangguku, apalagi menjailiku. Berani mereka seperti itu, bisa-bisa habis dihajar Heri si ketua geng. Pokoknya aku aman dan tak ada yang berani mengusik. Hanya saja kadang Heri memintaku untuk aneh-aneh.

Tak terhitung berapa kali aku pernah tidur dengannya. Bahkan hubungan seperti suami istripun sering kami lakukan. Aku tak kuasa menolaknya, karena aku selalu diberi uang dan barang-barang mewah, entah dari mana ia mendapatkannya.

Saat itu aku takluk dan tak bisa berbuat apa-apa. Hidupku merasa cukup dan apa yang aku inginkan terpenuhi. Meskipun ada ketidaktenangan dalam batin ini. Hingga suatu hari aku mengalami keanehan dan seolah ditegur oleh sang kuasa.

Siang itu, entah kenapa aku merasa kantuk yang sangat berat. Tanpa pikir panjang, setelah tiba di rumah aku langsung menuju kamar dan tidur. Waktu itu aku tak sempat mengganti seragamku terlebih dahulu.

Dalam mimpi tersebut aku dipertemukan dengan Ibu kandungku, dan ia seolah sedang menangis tersedu karena melihat ku. Lantas karena penasaran aku bertanya kepadanya, "ibu kenapa menangis terus..?" Tanyaku sambil memegang bahu ibu.

"Nak, apa engkau tidak kasihan dengan ibu dan hidupmu kelak.. jika perbuatan dosa yang sering kau lakukan..." sambil terisak tangis ibu memandang wajahku. Seketika itu juga aku langsung panas dingin. Tubuhku mengeluarkan keringat, padahal cuaca tidak terlalu panas dan juga tidak gerah, keringat dingin itu terasa begitu banyak, karena seragamku setengah basah.

Lalu aku terbangun. Dengan sejadi-jadinya aku menangis dan ingat akan pesan almarhumah ibu. Sejak saat itu aku memutuskan untuk menjauhi dunia gelap dan pergaulan yang tidak baik. Meski mereka masih merayu ku, aku katakan bahwa aku sudah berubah. Aku kasihan pada ibu dan diriku sendiri. Ini pesan khusus dari ibuku.

Ada yang percaya dan tidak, tetapi itu hak mereka mau percaya atau pun tidak. Yang jelas saat ini aku sudah menutup masa kelam ku dan membuka lembaran baru. Biarlah masa kelam ini menjadi masa lalu dan menjadi pelajaran berharga untuk hidupku.

Aku sudah bertekad dan berjanji untuk menjadi manusia yang baik. Aku ingin kelak mendapatkan tempat yang terbaik. Serta mati dalam keadaan baik (Husnul khatimah).

Tiba-tiba bunyi SMS mengagetkanku? setelah kubuka, "sudah sampe mana?.. sudah naik bis belum...?" demikian isi pesan singkat dari Angga.  "Belum ini masih nunggu, paling sbntar lagi.." ku kirim ke Angga. Selesai membalas SMS langsung ku masukan ke dalam tas lagi.

Hanya beberapa detik setelah itu, bis yang ku tunggu rupanya telah tiba. Secepat kilat aku berdiri dan langsung meraih pintu masuk. Aku langsung duduk di kursi yang lumayan empuk, tampaknya masih sepi penumpangnya.

Bis itu membawaku dan meninggalkan halte tempatku menunggu. Seperti halnya aku meninggalkan masa kelam menuju masa depan yang lebih cerah. Selamat tinggal masa kelam dan selamat datang masa depan yang penuh dengan kebaikan dan kebahagiaan.

Memasuki tahun 2015 ini, merupakan tahun ke 5 aku berusaha menjaga pesan ibu tercinta. Semoga beliau kini tersenyum bahagia menyaksikan aku yang sudah meninggalkan dunia suram. Terima kasih ibu dan terima kasih ya tuhanku..

Dari judulnya saja sudah nampak akan keingintahuan saya. Rasanya ingin segera jeda (buffer) dalam youtube selesai. Meski harus dengan usaha yang sabar dan perlahan, film pendek itu akhirnya selesai saya khatamkan.

Tak cukup sekali, untuk mendapatkan dialog dan pesan yang disampaikan dalam film pendek ini. Barulah setelah dua kali balikan menontonnya, semuanya bisa dipahami.

Adegan yang paling keren menurut saya ketika Ratih sepulang dari perjalanan (entah dari mana perginya mereka berdua). Sambil berdiri di depan Pagar kostnya, dan Angga baru saja turun dari motor dan menghampiri dirinya (Ratih).

"Ada yang mau aku omomngin.." Ungkap ratih dengan muka kesal.

"di WhatsApp aja ya...." Jawab Angga santai, sambil merapikan rambut yang hitam dan tebal.

"Kita PUTUS..." timpal Ratih dengan cepat, padahal Angga baru selesai menjawab omongannya.

Mendengar kata-kata putus Angga hanya bisa terperangah dan tidak percaya. Ia kehabisan kata-kata dan tak bisa berkata-kata lagi. Sampai akhirnya Ratih memberondongnya dengan 'pukulan' telak.

"Aku capek, setiap hari aku bantuin bangunin subuh, tapi kamu malah tidur lagilah, handphone kamu matiinlah...." Ratih belum selesai ngomong,

Agga pun menyelanya. "Tapikan aku bangun pagi, jam tujuh. Setelah itu aku langsung sholat subuh.."

"Duha namanya.. bukan subuh..." sela Ratih sambil kesal pada Angga. Sejenak keduanya terdiam.

"Seriusan.." Tanya Angga penasaran dengan keputusan Ratih.

"Gimana mau jadi IMAM KELUARGA, buat NGIMAMIN diri sendiri aja gak bisa...." Pungkasnya.

Ratih mengembalikan helm dan tak ada kata-kata terakhir dari Ratis selain mengucapkan salam. Dengan cepat Ia masuk ke dalam, meninggalkan Angga di luar yang tengah kemelut batin.

Inilah titik balik untuk Angga. Hingga 2 tahun kemudian Angga bisa membuktikannya, datang sebagai lelaki muslim yang siap menjadi imam bagi diri dan keluarganya.


Mir sehat?.. demikian kalimat itu yang terlontar dari ujung telepon. Ya, begitulah ibu jika saya telepon, atau dari rumah yang menelepon. Suaranya yang lirih dan penuh kesejukan membuat hati ini ingin sekali hadir dan berada di hadapannya. Tapi, apa boleh buat, semuanya harus saya jalani dan nikmati agar nanti bisa indah pada akhirnya.

Maklum jarak kami tersekat lumayan cukup jauh, Ibu di rumah. Sedangkan saat ini saya sedang berhijrah untuk menggapai cita-cita. Pertengahan tahun 2009 silam, saya ingat betul ketika nekat dan memberanikan diri untuk berangkat ke tempat yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya.

Kota Gudeg; Yogyakarta, di sinilah saat ini saya menetap. Saya lebih senang menyebut Jogja dengan sebutan padepokan pertapaan jiwa, kawah condrodimuko. Karena di sinilah semuanya dimulai. Pengalaman susah dan sedih melebur menjadi satu. Apalagi kalau sakit melanda, tak ada saudara satupun yang mengurus apalagi membantu. Semuanya dilakukan sendiri.

Semuanya sudah biasa sendiri, dalam keadaan sakit mapun sehat semuanya dilakukan sendirian. Saya tahu, ibu percaya bahwa saya bisa sendiri dan mandiri. Sebagaimana yang sudah ibu ajarkan ketika di rumah dulu. Semuanya dilakukan sendiri-sendiri, tanggung jawab terhadap barang yang dimiliki ya sendiri-sendiri.

Tak terasa, semuanya sudah 5 tahun. Meski telah terbiasa dengan  kesendirian, kadang rindu akan keluarga di rumah tak bisa terbantahkan. Terutama rindu akan sosok ibu dan bapak di rumah. Apalagi jika menjelang sore hari, awan merah keemasan membaut hati ini luluh dan ingin segera berkumpul dengan mereka.

Hari ini tanggal 22 Desember 2014, bertepatan dengan hari ibu. Tak banyak yang bisa saya lakukan untuk mengungkapkan rasa sayang ini kepada Ibu. Selain untaian doa dan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya. Sebab belum bisa menjadi anak yang baik, belum bisa membahagiakan, dan belum bisa membalas jasa-jasa ibu.
“Terima kasih Mama, kini aku semakin yakin Mama selalu memberi apa yang kubutuhkan, tanpa pernah berharap dan meminta balasan dariku.”
“Terima kasih Mama. Aku tahu dulu Mama lebih memilih menghabiskan waktu untuk membesarkanku daripada memilih melakukan hal-hal yang Mama inginkan.”
 “Terima kasih telah menyadarkanku, tidak harus menjadi manusia yang sempurna untuk mendapatkan cinta yang sempurna”


Mohon maaf, Amir belum bisa pulang. Belum bisa membahagiakan ibu dan bapak di rumah. Salam hangat teramat dalam dari anakmu.

Padepokan pertapaan jiwa, 
kawah Condrodimuko
Sekolah Baan Gaeng Wittaya
Film yang cocok dan saya kira bisa dijadikan rekomendasi untuk ditonton, terutama bagi calon guru. Selain kisahnya unik dan seru, kisah dalam cerita ini bisa menjadi refleksi bagi guru-guru kita saat ini. Guru yang mengajar di tempat terpencil sekalipun harus punya semangat dan bisa berpacu untuk memajukan pendidikan.

Silakan ditonton.

Guru perempuan ini tidak terima dikatakan sebagai guru yang tidak baik, hanya gara-gara tato bintang yang ada di tangannya.

Kepala sekolah meminta untuk menghapus tato itu sekarang juga, jika tidak mau maka akan dipindahkan.

Guru perempuan ini tetap tidak mau dan memilih untuk dipindahkan ke sekolah terpencil.

Itulah sekolah terpencil itu, hanya memiliki beberapa siswa saja.

Danau Mae Ping
Suasana Kelas

Upacara Bendera
Upacara Bendera
Upacara Bendera dengan Bu Guru Gigi dan Bu Ann
Buku Diary Bu Ann yang menjadi inspirasi Pak Song
Bu Ann adalah guru yang cerdas dan bisa mengajar anak-anak dengan baik. Tetapi Bu Ann tidak bisa mengubah cara berpikir anak-anak yang latar belakang orangtuanya adalah nelayan. Terbukti ketika ada salah seorang anak yang enggan untuk bersekolah dan memilih untuk membantu ayahnya mencari ikan. Bu Ann menyerah dan tidak bisa meyakinkan Si Anak tersebut.

Berbeda dengan Pak Song yang tidak terlalu pintar dalam mengajar, tetapi dari didikannya, anak-anak mampu diajak 'berubah' dalam cara berpikir. Ketika menyampaikan pelajaran di kelas tentang jarak tempuh dengan kereta, sang anak bertanya... "Bagaimana saya bisa mengerti sedangkan saya belum peranh naik kereta.."

Seketika itu juga Pak Song menarik sekolahnya dengan perahu. Ia mengibaratkan perahu itu adalah kepala kereta (lok) dan sekolah yang ditarik adalah gerbongnya. Ketika Pak Song meyakinkan orang tua Si Anak Pelayan, Ia mengatakan "Saya akan membantu anda mencari ikan, asal Si Anak ini terus sekolah"


Nonton film itu seru dan menyenangkan. Selain kisahnya yang mengundang penasaran, nilai-nilai atau pesan moralnya selalu ada. Meski kisah cinta yang diangkat lebih dominan, selalu saja ada sisi lain dari kisah percintaan yang harus dicontoh.

Jadi, sebagai penikmat dan penonton film harus betul-betul cerdas. Mana yang boleh diambil dan mana yang tidak boleh. Misalnya saja dalam film yang Marmut Merah Jambu karya Raditiya Dhika. Film yang unik, seru dan penuh dengan adegan konyol serta mengundang tawa.

Dari sisi edukasinya juga ada, bahkan secara tidak langsung saya pun bisa terbawa suasana dan seolah teringat dengan masa-masa sekolah dulu.

Kisah yang paling menggelikan ketika Radit kecil yang berteman dengan Betnard merumuskan rencana supaya bisa terkenal di sekolah. Berbagai cara mereka lakukan, hingga akhirnya Si Betnard menemukan  ide cermerlang tersebut, ya menjadi Detektif sekolahan.

Klien pertamanya adalah guru olah raga yang kehilangan bola basketnya. Setelah di cek dan dilakukan reka adegan mereka (radit dan betnar) berasumsi bahwa bola basket tersebut telah dicuri oleh dua orang. Mereka berkeyakinan bola tersebut berada di tong sampah.

Tiba-tiba ada sosok siswi yang penasaran dan mengikuti mereka. Setelah diketahui bahwa prediksi mereka tidak akurat, maka Sindy panggilannya mampu menguak kenapa bola basket yang ada di lemari guru olah raga hilang.

Akhirnya ketiganya sepakat meresmikan eskul detektif. Eskul mereka semakin terkenal ketika mampu memecahkan kasus surat kaleng yang diperuntukan ketua OSIS. Nama mereka semakin terkenal di sekolah.











Inilah marmut merah jambu yang dimaksudkan. Dan kasus yang di sekolah pada waktu itu dianggap sebagai teror untuk kepala sekolah adalah buatan Cindy sendiri. Dan sebetulanya itu adalah pesan rahasia yang Cindy sembunyikan. Tapi sayang Radit waktu itu tidak bisa memcahkan kasus tersebut.




Saat ini saya punya rutinitas baru. Kegiatan ini lumayan ekstrim menurut beberapa orang, tapi bagi saya ini biasa saja. Awalnya saja berat, tetapi karena sudah biasa, jadinya seru dan nikmat. Pokoknya setelah berjodoh dengan Si Soleh, banyak hal baru yang saya dapatkan dalam hidup ini.

Kegiatan yang saya maksudkan ialah setiap hari senin pagi, kira-kira pukul 05.30 sudah mengayuh sepeda fixie biru terang dengan jarak 30km dan kondisi jalan yang menanjak. Butuh waktu sekitar 45 menit untuk bisa sampai ke tempat tujuan.

Perjalanan 45 menit ini, bukan dengan sepeda biasa. Ini sepeda fixie yang khusus. Tidak ada rem di bagian depan maupun belakang. Tidak menggunakan gir torpedo juga. Sehingga untuk mengerem, harus menggunakan kekuatan kaki dan menahan pedal ketika roda itu berputar.

Dengan kondisi sepeda yang tidak biasa tersebut, sudah bisa dipastikan berarti selama 45 menit tidak pernah berhenti mengayuh. Kaki terus menggowes hingga sampai ke tempat tujuan. Istirahat menggowes paling-paling ketika membeli minuman di pinggir jalan. Setelah itu biasanya langsung tancap lagi.

Butuh pembiasaan dan teknik tertentu. Teknik ini saya temukan ketika sudah satu minggu biasa menggunakan sepeda tanpa rem dan gir torpedo ini. Meskipun jalan raya, ramai motor dan mobil, tak segan saya pun tetap meliuk-liuk di antara keramaian kendaraan tersebut.

Bukan karena sudah tidak punya rasa takut, tetapi lebih kepada tetap fokus dan tenang ketika dalam kondisi yang genting sekali pun. Meski ada mobil atau motor yang mendadak, diusahakan untuk tetap tenang dan tidak panik. Sehingga kalau tetap tenang, bisa mengarahkan atau membelokan sepeda ke arah yang tepat.

Kembali ke aktivitas saya lagi. Setelah berangkat senin pagi, maka hari kamis siang, biasanya pukul 10.00 saya pulang. Jarak yang saya tempuh 30km. Hanya saja, perjalannya lebih enakan, sebab jalannya menurun. Meski agak enak, tetapi kaki ini harus tetap mengendalikan pedal supaya laju sepeda tidak terlalu kencang.

Jadi, sebetulnya dalam posisi berangkat atau pun pulang/turun sama-sama berat. Hanya saja, ketika turun tidak terlalu menguras tenaga untuk menggowes/mengayuh sepeda.

Keuntungan Bersepeda
Meski sepeda itu dinomorduakan, tetapi dalam hal kesehatan justru sepeda berada diurutan nomor satu. Bersepeda itu banyak sekali manfaatnya untuk tubuh manusia.

Pertama, Murah. Bagi para penikmat dan pencari paket murah, bersepeda bisa menjadi solusi yang tepat. Apalagi dampak bahan bakar minyak (BBM) naik semua harga pada naik. Cukup dengan modal kaki kita bisa menyusuri setiap sudut kota yang diinginkan.

Kedua, Hemat. Harga bensin kini bisa mencapai sepuluh ribu rupiah. Belum lagi dengan pengeluaran yang lain-lain. Misalnya untuk makan, jajan dan keperluan lainnya. Sudah bisa dipastikan pengeluaran lebih banyak. Jika bersepeda, setidaknya bisa menghemat keuangan, syukur-syukur bisa ditabung.

Ketiga, setiap momen bisa diabadikan. Jika mengendarai sepeda motor, atau mobil tentu banyak sekali momen-momen yang terlewatkan begitu saja. Padahal dari perjalanan yang dilewati banyak sekali fenomena unik dan sangat sayang untuk dilewatkan.

Keempat, Tidak bisa boncengan cewek. Tidak sedikit laki-laki yang ingin menunggangi sepeda motor atau mobil tujuannya untuk menggaet perempuan. Dengan kata lain, kendaraan tersebut dijadikan sebagai alat untuk ‘menjinakan’ hati perempuan.

Saya kira, orang yang menggunakan sepeda lebih aman dan terlindungi dari fitnah di atas.

Kelima, Membuat fisik kuat. Jika sudah terbiasa menempuh jarak yang jauh, apalagi treknya tidak biasa. Maka secara tidak langsung akan membentuk fisik lebih kuat dan merasa tertantang dengan terk yang baru lagi. Awalnya hanya kuat 5 km, tetapi karena sudah terbiasa, jarak 10 km pun bisa diselesaikan.

Keenam, Menyehatkan. Tidak hanya membuat fisik kuat, tetapi efek dari geraknya badan, menjadikan semua oragan tubuh bekerja. Semakin rutin dilakukan maka akan semakin mengenakan. Bdan enteng dan tetap prima, malah kalau tidak melakukannya badan terasa berat dan kaku.

Demikian, apa yang saat ini sudah saya rasakan, dan saya dapatkan dari bersepeda. Semoga bermanfaat, dan memacu untuk ikut bersepeda. Mari hidup sehat… []

Dunia olahraga saat ini menjadi tontonan semua orang. Pria, wanita, anak-anak, dewasa, bahkan orang tua, Biasanya penggila sepak bola kebanyakan anak muda.

Ada berbagai macam pertandingan yang bisa diikuti, misalnya saja liga Inggirs, Spanyol, Italia, Prancis, Belanda, dan liga-liga lainnya, kesemuanya itu sangat asyik untuk ditonton.

Tak hanya liga antar klub dalam satu negara, tetapi ada juga pertandingan lintas klub, istilah yang paling terkenal adalah liga champions. Meskipun sering di tayangkan dini hari, para pencinta bola, tak akan pernah absen untuk menyimak pertandingannya..

Pertandingan yang disuguhkan di liga champions sungguh memukau dan sarat akan gesekan keras. Betapa tidak, setiap empat tim atau klub terbaik dari tiap-tiap liga negara diambil dan dipertandingkan untuk bersaing menjadi klub yang terbaik dan menjadi nomor satu di dunia..

Mereka berjuang sekuat tenaga dalam membela klub, supaya keluar menjadi juara. Untuk sementara klub dengan torehan trofi terbanyak saat ini adalah cari tanah Spanyol; apalagi kalau bukan Klub Real Madrid. Sudah 10 trofi yang berhasil mereka kumpulkan.

Artinya sudah 10 kali Real Madrid menjadi juarai petandingan antar klub yang sangat bergengsi dan dinanti-nantikan oleh seluruh pemain. Bermain di level liga champions merupakan kebanggan tersendiri. Selain itu, ada juga piala dunia (world cup). Para pemain bintang memiliki kebanggan jika terpilih sebagai untuk membela negaranya.

Kembali kepada pembahasan terkait dunia sepak bola. Karir sebagai pesepak bola hanyalah sementara. Apalagi jika diperparah dengan penampilan di lapangan tidak konsisten, faktor kebugaran, dan cedera. Jika pemain andalan mengalami seperti ini, bisa saja ia terdepak dari starter dan bukan tidak mungkin karirnya akan meredup pula.

Pesepak bola kelas dunia, mereka sadar akan hal itu. Sehingga banyak yang mencari keberuntungan dengan berbisnis dengan menggunakan namanya sebagai merk dagang.

Sepak bola dalam negeri kita (Indonesia), pemain yang cukup dijadikan kiblat versi saya adalah sosok Bambang Pamungkas "Bepe". Saya suka dengan Bepe bukan hanya ketika ia berada di lapangan saja, tetapi di luar lapangan pun tetap menyukainya. Lewat tulisan blognya, saya bisa mengenal dan tahu siapa sosok Bepe.

Tidak hanya piawai mengolah si kulit bundar di tengah lapangan, tetapi Bepe juga piawai mengolah jari jemarinya dalam mengolah kata dan tulisan. Tidak percaya? silakan mampir dan kunjungi web pribadinya. bambangpamungkas20.com 

Sosok Bepe yang tak bisa dipisahkan dari Persija merupakan sebuah tanda bahwa dirinya merupakan sosok yang luar biasa. Bepe selalu optimis, memiliki loyalitas dan totalitas yang tinggi terhadap tim yang dibelanya. Persija adalah rumah bagi Bepe, dan pulang ke rumah merupakan keinginan setiap orang.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme