Kalimat ini saya dengarkan ketika Mas Ibnu maenyampaikan kultum (kuliah tujuh menit) selepas shalat magrib berjamaah.

Tak hanya kalimat di atas, ada juga beberapa kalimat yang saya dengar, tetapi tak sempat saya catat. Misalnya, "Nyaman ketika jauh, nyaman ketika dekat..."

Kalimat yang lain, "Senang itu tidak selalu dengan canda tawa, tetapi ketika berselisih pun selalu tetap senang, sebab itu membawa keberkahan... "

Kalimat-kalimat di atas kalau kita pahami dan resapi, tentu sangat besar maknanya. Manusia itu tempat salah dan lupa, dan tidak ada manusia yang sempurna. Dari ketidaksempurnaan itulah kita bisa mengambil pelajaran yang begitu besar.

Kesalahan bukan sebagai sumber permasalahan, tetapi masalah itu adalah gerbang dari kesolidan, kesetiaan, kekompakan, dan kualitas diri masing-masing. Berani mengambil pelajaran dan mengakui kesalahan itulah pribadi yang hebat dan luar biasa. Dari kesalahan-kesalahan itu kita berubah untuk menjadi lebih baik.

Berjanjilah untuk saling menasehati ketika ia salah. Dan sebaliknya, menerima nasihat ketika diri ini sedang salah arah. Ambillah hikmah dan belajar dari kesalahan.

Kawah Condrodimuko
06/06/2016 pukul 06.06 

Bau harum dan semilirnya angin ramadhan sudah begitu terasa… jagat raya terasa menyambutnya dengan suka cita. Alangkah nikmat dan bahagia dapat berjumpa dengan bulan yang penuh dengan pahala dan jamnan syurga.

Butiran cahaya yang muncul dari lorong-lorong kegelapan kini mulai menampakkan sinarnya. Secercah cahaya itu memberikan kekuatan dan harapan baru. Esok pasti lebih baik, lebih bermakna dan lebih bahagia.

Dalam sujudku, aku memohon kepadaMu akan ampunan, mengharap belas kasihMu atas segala dosa-dosaku. Meski diri ini begitu banyak noda, tak malu ku utarakan permintaan ampunan ini di hadapanmu sang pemilik alam jagat raya.

Dalam sujudku, aku panjatkan keberkah-an serta kemudahan atas apa yang ku jalani. Tanpa izin dan kehendakMu aku tak mampu melewati ini seorang diri. Alangkah angkuh dan sombongnya diri ini bila menganggap Engkau tiada. Wahai pencipta alam dan segala makhluk, di hadapanmu aku bersaksi tanpa henti.

Dalam langkanhku, ku coba untuk melibatkanMu. Merangkulmu, berjabat tangan denganMu, menyapaMu dan bahkan bercumbu rayu denganMu.

Dalam doa malamku, ku memohon perlindunganMu dari segala kejahatan yang dapat mencelakakanku, mengancamku, bahkan mengganggu malamku. “Dengan menyebut namaMu aku berlindung dari makhluk-makhluk jahat…

Dalam doa pagiku, ku memohon bimbingan dan petunjukMu. Karena rizqi yang Engkau tebar begitu luas lagi banyak. “Jika rizqi itu masih di dalam tanah maka keluarkanlah…

Semilir pergantian bulan begitu terasa, rasa rindu ini begitu gundah gulana, tak sabar rasanya ingin segera jumpa dengan sang kekasih pujaan tercinta.

Kedatanganmu begitu ku nanti. Sudah dari sejak lama. Dari sejak sebelas bulan yang lalu, tepatnya ketika kau meninggalkanku, dan meninggalkan kami semua.

Tetapi rasa rindu itu tak pernah hilang, tak pernah lepas hingga saat ini. Saat engkau datang dan kembali ke pangkuan kami. Tak kan ku sia-siakan lagi kesempatan ini, karena aku ingin selalu membersamaimu selamanya.

Salam hangat dari kekasihmu, yang sudah tidak sabar menunggu kedatanganmu.

10.00
Padepokan Jiwa
Kawah Condrodimuko

Ku susuri jalanan sore itu. Dengan membawa sebungkus plastik hitam ku nikmati jalanan yang penuh kendaraan roda empat dan roda dua.

Hembusan angin dari kendaraan itu terasa begitu kuat dan angin itu serasa mendorong ku untuk mundur ke belakang.

Dengan langkah yang tegap ku lalui jalanan itu, meski harus melawan arus. Ku dapati penjaga Trans Jogja bersama simbah (Nenek) yang renta dipinggir jalan.

"Mas mau nyeberang.." Kata penjaga Trans Jogja singkat.

"Iya Mas" jawabku.

"Tolong Mas simbah nya dibantu menyeberang.." sambil tersenyum.

"Siap Mas.."

Dengan senang hati dan penuh rasa hormat ku tuntun simbah renta tadi. Sesekali ku tatap wajah tuanya yang keriput dan mata kirinya yang sudah tidak berfungsi. Tangannya yang tak berdaging, lagi keriput begitu terasa di telapak tanganku.

Dengan langkah yang tertatih-tatih dan begitu pelan, aku tuntun hingga ke ujung jalan. Meski tadi ada sedikit rasa was-was ketika di tengah jalan.

Sesekali ku sapa dan ku tanyakan tujuan ia pergi. Tapi ternyata pendengarannya sudah tak sebaik dulu, dan tak mampu mendengar pertanyaanku. Dengan bahasa isyarat ku sampaikan "Simbah, pareng.. kulo duluan.." Nek saya duluan..

Perjalananku masih panjang dan lumayan jauh. Butuh waktu 15 menit bisa sampai ke tempatku. Padahal suara adzan magrib sudah bertebaran di mana-mana. Tetapi Allah memang maha adil. Ketika masuk ke jalan kecil yang biasa aku lewati, ada suara klakson motor menghampiriku...

Tanpa pikir panjang, aku langsung naik sang raja bebek itu dan meninggalkan tempat ku berdiri tadi secepat kilat..
kisah ku memasuki
H-6 Bulan Ramadhan

Siapa yang tak kenal dengan buah ini...

Buah yang berasal dari tanah Arab dan rasanya manis. Kurma, begitulah biasa orang Indoneisa menyebutnya. Sedangkan orang Arab sendiri memanggilnya dengan sebutan Tamarin.

Rasulullah SAW pernah menggunakan kurma sebagai kiasan dalam haditsnya. "Perbedaan orang mu'min yang suka membaca al-Qur'an dengan orang mu'min yang tidak suka membaca al-Qur'am diibaratkan seperti buah kurma dan buah urtujah (red/)..."

Orang yang suka membaca al-Qur'an diibaratkan seperti urtujah (limau) atau buah jeruk. Mengeluarkan bau harum lagi manis rasanya. Sedangkan yang tidak suka membaca al-Quran seperti buah kurma. Manis tapi tidak harum.

Ketika melihat buah ini, rasanya ingin segera memasuki bulan Ramadhan yang ternyata sudah di depan mata. Semoga kita diberikan kekuatan untuk menjalani ibadah di bulan yang penuh berkah ini.

Semilir wangi ramadhan sudah merebak dan seolah sudah memenuhi seisi kamar ku. Aku tak sabar untuk bercumbu rayu dengannya.

Semoga ramadhan kali ini lebih baik dari ramadhan yang kemarin. Lebih taat, lebih khusuyuk dan lebih dekat dengan sang khaliq.

Amiin []

Sudah dua pekan, setiap hari sabtu pagi dan minggu pagi, kususuri jalan ring road utara. Jalan yang membentuk cincin dan jalan terbesar di kota Gudeg. Jalan ini menghubungkan semua kota Jogja. Sehingga jangan pernah takut kesasar di tanah Sultan Hamengkubuwono.

Fakultas Ekonomi, tempat itulah yang aku tuju. Di sanalah ku habiskan weekend bersama mahasiswa semester enam yang akan melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di bulan Agustus nanti. Meski hanya bertugas sebagai pemandu, dan share pengalaman sewaktu KKN dahulu, pengalaman ini sungguh luar biasa.

Jarang-jarang lho bisa berbagi ilmu dengan kawan-kawan mahasiswa. Ada angkatan 2008 dan ada juga angkatan 2009. Mereka rata-rata dari jurusan teknik sipil, arsitek, ada juga dari ekonomi dan teknik industri.

Berbagi pengalaman itu seru, apalagi bisa memberikan gambaran nanti ketika mereka KKN, rasanya senang banget. Untuk itu, selain berbagi kisah ketika KKN, aku juga membagi tips dan trik bagaimana menghindari konflik ketika KKN. Konflik dan masalah antar mahasiswa ketika KKN, biasanya ada saja dan itu tidak bisa dihindari. Biasanya sepele, tetapi akhirnya menjadi besar.

Kalau dibiarkan bisa berefek luar biasa dan tidak menutup kemungkinan merusak semuanya. Masalah itu muncul disebabkan karena perbedaan, entah karena berbeda cara pandang, menyikapi masalah, dan bisa juga karena konsentrasi jurusan yang mereka ambil (beda fakultas). Tips-tips KKN yang baik dan sukses menurutku :

Pertama, ketika  kumpul bareng di awal pertemuan, silakan sampaikan kepribadian masing-masing seperti apa. Tidak usah malu dan gak enak, toh tujuannya untuk kelangsungan KKN yang akan dijalani selama satu bulan penuh.

Sikap terbuka itu sangat diperlukan, apalagi di awal sudah disampaikan tentang kepribadian masing-masing individu. Sehingga teman-teman yang lain bisa mengetahui dan mengerti kepribadian teman barunya tersebut. Dari hal yang sepele, hingga yang paling penting bagiku itu penting untuk disampaikan.

Kedua, tanyailah teman-teman yang aktif di organisasi kampus, baik yang internal maupun yang eksternal. Sebab orang yang aktif di organisasi berpeluang ditunjuk untuk menjadi ketua. Bukan karena ke-aktif-annya sebagai mahasiswa. tetapi karena kemampuan kepemimpinan dan birokrasinya.

Birokrasi itu penting, sebab itu menyangkut tatakrama dalam menempatkan kedudukan atau jabatan seseorang. Dalam sebuah acara tentu ada orang-orang yang perlu diundang dan diberikan informasi khusus, entah itu melalui surat maupun hanya pemberitahuan lisan. Lebih bagus itu lisan dan tulisan. Dan yang mengerti masalah ini hanya mereka yang ikut organisasi.

Ketiga, tanya kemampuan atau passion teman-teman. Yang mahir di bidang ceramah bisa diandalkan sebagai pengisi acara pengajian dan lain-lain. Intinya adalah memanfaatkan potensi yang sudah ada untuk mengisi acara-acara tertentu, dan biasanya dadakan.

Keempat, saling mendukung satu sama lain. Sikap ini perlu dimiliki setiap individu. Selain untuk menjaga nama baik universitas, menjaga nama baik kelompok KKN ketika berada di tempatnya masing-masing. Kekompakan itu harus dibentuk di awal supaya bisa menyatukan tujuan dan rasa kebersamaan. Kompak dalam kebaikan itu sangat dianjurkan, tetapi dalam kejahatan atau keburukan, lebih baik jangan.

Kelima, menciptakan program yang bersahabat dan mendukung potensi yang ada di masyarakat. Pilihlah program kegiatan yang mampu mengangkat dan memberikan wawasan yang sifatnya mencerahkan masyarakat. Mengadakan program yang membantu meringankan masyarakat dengan menawarkan ide atau konsep yang mudah dipahami dan dilakukan oleh masyarakat.

Keenam, menjalani aktivitas yang sudah direncanakan dengan baik dan tepat waktu. Buatlah program KKN itu se-enjoy mungkin, semanis anda menikmati es krim coklat. Jangan lupa untuk menjaga sikap dan menunjukan keseharian yang baik ketika berada di tempat KKN. Kamu baik, masyarakat juga akan baik, tapi jangan sampe melakukan kebalikannya.

Jika ke enam poin ini sudah dijalankan pasti KKN itu akan lancar dan sesuai dengan harapan. Bagi yang mencari laporan KKN silakan bisa dibuka LINK INI

Semoga bermanfaat [Zah/]

  

Kau ini bagaimana?

Kau bilang Aku merdeka, Kau memilihkan untukku segalanya
Kau suruh Aku berpikir, Aku berpikir Kau tuduh Aku kapir

Aku harus bagaimana?

Kau bilang bergeraklah, Aku bergerak Kau curigai
Kau bilang jangan banyak tingkah, Aku diam saja Kau waspadai

Kau ini bagaimana?

Kau suruh Aku pegang prinsip, Aku memegang prinsip Kau tuduh Aku kaku
Kau suruh Aku toleran Kau bilang Aku plin-plan

Aku harus bagaimana?

Aku Kau suruh maju, Aku maju Kau srimpung kakiku
Kau suruh Aku bekerja, Aku bekerja Kau ganggu Aku

Kau ini bagaimana?

Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya
Aku Kau suruh berdisiplin, Kau menyontohkan yang lain

Aku harus bagaimana?

Kau bilang Tuhan sangat dekat, Kau sendiri memanggilnya dengan pengeras suara tiap saat
Kau bilang Kau suka damai, Kau ajak Aku setiap hari bertikai

Aku harus bagaimana?

Aku Kau suruh membangun, Aku membangun Kau merusaknya
Aku Kau suruh menabung, Aku menabung Kau menghabiskannya

Kau ini bagaimana?

Kau suruh Aku menggarap sawah, sawahku Kau tanami rumah-rumah
Kau bilang Aku harus punya rumah, Aku punya rumah Kau meratakannya dengan tanah

Kau ini bagaimana?

Aku Kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
Aku Kau suruh bertanggung jawab, Kau sendiri terus berucap Wallahu a'lam bissawab

Kau ini bagaimana?

Kau suruh Aku jujur, Aku jujur Kau tipu Aku
Kau suruh Aku sabar, Aku sabar Kau injak tengkukku

Aku harus bagaimana?

Aku Kau suruh memliihmu sebagai wakilmu, sudah kupilih Kau bertindak semaumu
Kau bilang Kau selalu memikirkanku, Aku sapa saja Kau merasa terganggu

Kau ini bagaimana?

Kau bilang bicaralah, Aku bicara Kau bilang Aku ceriwis
Kau bilang jangan banyak bicara, Aku bungkam Kau tuduh Aku apatis

Aku harus bagaimana?
Aku harus bagaimana?

Kau bilang kritiklah, Aku kritik Kau marah
Kau bilang cari alternatifnya, Aku kasih alternatif Kau bilang jangan mendikte saja

Kau ini bagaimana?

Aku bilang terserah Kau, Kau tidak mau
Aku bilang terserah kita, Kau tak suka
Aku bilang terserah Aku, Kau memakiku

Kau ini bagaimana?
Aku harus bagaimana?

(K.H.A. Mustofa Bisri, 1987)


Youtube : 





mana ada negeri sesubur negeriku?
sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung
tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung
perabot-perabot orang kaya didunia
dan burung-burung indah piaraan mereka
berasal dari hutanku
ikan-ikan pilihan yang mereka santap
bermula dari lautku
emas dan perak perhiasan mereka
digali dari tambangku
air bersih yang mereka minum
bersumber dari keringatku
mana ada negeri sekaya negeriku?
majikan-majikan bangsaku
memiliki buruh-buruh mancanegara
brankas-brankas ternama di mana-mana
menyimpan harta-hartaku
negeriku menumbuhkan konglomerat
dan mengikis habis kaum melarat
rata-rata pemimpin negeriku
dan handai taulannya
terkaya di dunia
mana ada negeri semakmur negeriku
penganggur-penganggur diberi perumahan
gaji dan pensiun setiap bulan
rakyat-rakyat kecil menyumbang
negara tanpa imbalan
rampok-rampok dibri rekomendasi
dengan kop sakti instansi
maling-maling diberi konsesi
tikus dan kucing
dengan asyik berkolusi

(Mustofa Bisri 1414)

youtube :




Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah i’tiqad diperbaiki sudah

Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil tubuhmu
Tiada berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal diammu

Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

La ilaha `illa Allah terlalu nyata
Tauhid makrifat semata-mata
Memandang yang gaib semuanya nyata
Lenyapkan ke sana sekalian kita

La ilaha `illa Allah tempat mengintai
Medan yang qadim tempat berdamai
Wujud Allah terlalu bitai
Siang malam jangan bercerai

La ilaha `illa Allah tempat musyahadah
Menyatakan tauhid jangan berubah
Sempurnakan jalan iman yang mudah
Pertemuan (dengan) Tuhan terlalu susah

(Doorenbos 1933:35)







Hamzah Miskin

Hamzah miskin hina dan karam
Bermain mata dengan Rabb al-`Alam
Selamnya sangat terlalu dalam
Seperti mayat sudah tertanam

Hamzah sesat di dalam hutan
Pergi uzlat berbulan-bulan
Akan kiblatnya picik dan jawadan
Itulah lambat mendapat Tuhan

Hamzah miskin orang `uryani
Seperti Ismail jadi qurbani
Bukannya `Ajami lagi Arabi
Nentiasa wasil dengan Yang Baqi

- Hamzah Fansuri -
------------------------------------------------

Cemburu

Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai

- Amir Hamzah -
------------------------------------------------


Tauhidmu

Tauhidmu yogya kau pasang
Supaya kasih mahbub yang larang

Kerjanya berbuat hajib
Berlindung di dalam talib
Mahbub nin hikmatnya ghalib
Di tengah padang terlalu galib

Rumahnya bertukar-tukar
Jalannya berputar-putar
Manikam di mulut ular
Mendapat dia terlalu sukar

- Hamzah Fansuri -
------------------------------------------------


Habis Kikis

Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu

Kaulah kandil gemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang pelahan
Sabar setia selalu
------------------------------------------------


Syariat

Syari`at Muhammad terlalu `amiq (dalam)
Cahayanya terang di negeri Bayt al-`athiq
Tandanya ghalib sempurna thariq (jalan)
Banyaklah kafir menjadi rafiq (kawan)

Bayt al-`athiq itulah bernama Ka`bah
`Ibadat di dalamnya tiada berhelah
Tempatnya ma`lum di tanah Mekkah
Akan qiblat Islam menyembah Allah

Hamzah Fansuri
------------------------------------------------



Aku sadar diri dan memohon pengampunan yang besar padaNya. Dosa-dosa ku menumpuk bagaikan tumpukan gunung, melebihi gunung Everest dan Himalaya, bahkan berlipat-lipat tingginya. Pokoknya dosa ini sudah menumpuk dan terus menumpuk, mungkin isi dunia ini sudah penuh dengan dosa-dosaku.

Lautan yang mengisi dunia ini, mungkin lebih sedikit bila dibandingkan dengan dosaku yang sebegitu numpuk dan banyaknya. Dosa-dosaku bagaikan butiran pasir, demikian Abu Nawas mengilustrasikan dosa-dosanya sebagai mana dalam syairnya yang sangat terkenal. Sosok ulama sekaliber Abu Nawas saja menggambarkan dosa yang pernah ia lakukan sebanyak itu, apa lagi aku ini?

Kesalahan kecil, yang sifatnya sepele dan kadang tidak terasa sering aku lakukan. Tapi aku mencoba tetap beristigfar dan memohon ampunan seusai shalat. Sayangnya aku juga tidak rutin melakukan itu, pas lagi ingat saja dan kebetulan tidak sedang banyak kerjaan. Lagi-lagi itulah kesalahanku sendiri.

Banyak dosa yang sudah aku perbuat, dan diri ini sudah kotor dengan dosa-dosa. Dosa itu hakikatnya bau, demikian penjelasan Cak Kus dala pengajian rutin di Pondok Maulana Rumi. Jika demikian, maka tubuhku ini sudah sangat bau dan sangat bau. Setiap hari tak terhitung dosa-dosa yang aku lakukan. Semoga Allah tetap memberikan hidayah, rahmān dan rahīmnya untuk selalu berada di shirat al-mustaqīm.

Dalam keyakinanku, ketika kita melakukan kesalahan dan meyakini bahwa itu adalah salah/dosa, kemudian bertaubat dan berusaha untuk meninggalkannya (tidak melakukan dan mengulanginya lagi) yakinlah Allah akan mengampuni dosa-dosa itu. Sebab Allah maha rahmān dan rahīm, sebagaimana tertulis jelas dalam al-Quran.

Dosa itu menjadi salah dan bertambah salah ketika dijadikan sebuah pembenaran dan dilakukan berulang-ulang, naudzubillahi min dzalik. Dosa yang kecil bisa berubah menjadi besar bila dilakukan berulang-ulang, apalagi jika dosa itu sudah menjadi kebiasaan. Semoga diri ini dihindarkan dan dijauhkan dari hal-hal demikian.

Salah seorang ustad dalam pengajian, menyampaikan pesan: “Boleh jadi kenapa doa-doa kita itu Allah tahan dan tidak langsung dikabulkan, disebabkan karena kelalaian dan menunda-nunda shalat…” Jelas ini berpengaruh dengan jalan hidup, kebiasaan hidup, cara berpikir, bertindak dan sebagainya. Shalat itu jelas-jelas memiliki korelasi antara kebaikan manusia.

Ada dampak positif bagi siapa yang betul-betul menjalankannya. Shalatnya tidak hanya menunaikan kewajiban semata, apalagi karena takut dimarahi atau karena faktor yang lain. Sudah pasti shalatnya kurang baik. Boleh jadi secara fiqh shalatnya sah, tetapi secara hakikat shalat tersebut masih jauh dari kata sempurna.

Shalat yang betul-betul sah secara hakikat tentu memberikan dampak positif bagi siapa yang melakukannya. Inna shalata tanha ‘an al-fahsya wa al-munkar, sudah jelas bunyi ayat tersebut dalam kitab suci al-quran. Shalat yang ia tunaikan tidak hanya shalat secara jasmani, tetapi rohaniyahnya juga.

Kalau sekelas aku ini, mungkin shalat secara jasmaniyah saja belum bener dan jauh dari kata sempurna. Meski demikian, semoga ini menjadi amal jariah untuk mendekatkan diri kepadanya. Aku yakin dengan kebodohan ini pulalah engaku memberikan kasih sayangMu kepada kami ini sebagai hamba yang masih jauh mensyukuri nikmat-nikmatMu.

إلهي لست للفردوس أهلا...
Wahai Tuhanku! Aku bukanlah ahli surga

ولا أقوى على نار الجحيم...
Tapi aku tidak kuat dalam neraka

فهب لي توبة واغفر ذنوبي...
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku

فإنّك غافر الذّنب العظيم...
Sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar

ذنوبي مثل أعداد الرّمال...
Dosaku bagaikan bilangan pasir

فهب لي توبة ياذا الجلال...
Maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan

وعمري ناقص في كلّ يوم...
Umurku ini setiap hari berkurang

وذنبي زائد كيف احتمال؟؟؟
Sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya???

إلهي عبدك العاصي أتاك...
Wahai Tuhanku! Hamba-Mu yang berbuat dosa telah datang kepada-Mu

مقرّا بالذّنوب وقد دعاك
Dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada-Mu

فإن تغفر فأنت لذاك أهل...
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun

وإن تطرد فمن نرجو سواك؟؟؟
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau???
 

pertengahan  malam nisfu syaban
kawah condrodimuko 24:00

Padahal saya tidak terlalu suka minum kopi. Tapi saya jatuh cinta dengannya. Kopi merupakan analogi yang tepat untuk mendeskripsikan dunia ini, ini menurut saya. Kopi itu pahit, sama seperti dunia ini yang isinya pahit. Manis, sama dengan kopi yang dicampuri dengan gula, sehingga rasanya terasa nikmat.

Kopi adalah hidangan yang terkenal diseluruh penjuru dunia. Minuman ringan yang sangat cocok diminum kala santai, ngobrol-ngobrol bahkan sedang galau. Kopi cocok diminum oleh siapapun. Apalagi kopi itu terasa nikmat jika diminum kala cuaca dingin, hujan dan yang paling sering di pagi hari.

Kopi menjadi sajian wajib bagi mereka yang terbiasa ngopi di pagi hari. Dengan ditemani gorengan atau makanan khas daerah, semisal nasi ketan, pancong, dan lain-lain, sehingga kopi begitu nikmat dan sulit untuk dilupakan.

Secangkir Kopi
Menggengam dunia, seperti menggengam segelas kopi di pagi hari…” Kata-kata ini saya ciptakan sebagai analogi saja, tujuannya ialah untuk menjadikan dunia ini tak lebih dari sekedar kopi yang kita minum. Kopi yang manis tentu harus menggunakan campuran bahan lain. Bagi yang tidak suka rasa manis, cukup diseduh dengan air mendidih.

Menikmati hidup, seperti menikmati segelas kopi di pagi hari…” Kadang orang merasa berat menjalani hari-harinya. Entah itu karena tekanan atau pun motivasi hidupnya kurang. Jika ditelisik lebih dalam, tentu kita akan mengetahui sebesar apa sih tujuan hidup kita di dunia ini?. Cukup nikmati dan jalani!

Hidup itu rasanya manis dan pahit. Ada yang bilang nano-nano (semua rasa ada). Terlepas dari itu semua, hidup itu bagi saya, ibarat secangkir kopi. Tergantung selera masing-masing, mau manis ya tinggal tambahkan gula, kalau mau pahit ya tidak usah pakai gula. Atau kalau suka kopi yang tidak terlalu manis, ya tinggal pakai sedikit gula..

Hidup itu bagaimana kita mengolah dan mengaturnya.. Mau seperti apa? Terserah anda !!!

Kopi itu.. aku !
Rasa kopi itu pada dasarnya pahit, apalagi jika bubuk kopi itu dimakan langsung. Tak hanya itu, tekstur kopi yang hitam legam menyimpan sebuah pesan yang begitu dalam. Aku adalah analogi dari kopi, yang memiliki rasa pahit dan berwarna hitam. Tapi karena kopi itu dicampur dengan campuran lain, maka teksturnya sedikit berubah dan rasanya pun sedikit berubah.

Kopi yang tadinya pahit, kita berubah menjadi manis. Tidak hanya manis, tetapi menciptakan rasa yang luar biasa pas, sehingga menimbulkan sebuah kenikmatan bagi siapa yang meminumnya. Kopiku adalah kopimu juga !

Aku dan kopi
Aku mengenal kopi dari seseorang yang begitu istimewa dan luar biasa. Sosok yang begitu disegani dan banyak memberikan inspirasi dalam hidupku. Bapak ku lah orangnya. Meski bapak suka kopi dan merokok, tapi aku tidak ingin menjadi orang yang suka ngopi dan juga merokok. Dan orang yang melarang keras untuk kedua hal ini adalah ibuku.

Kopi hitam, itulah kesukaan bapak. Tidak perlu campuran gula. Cukup satu sendok kopi diseduh dengan air panas dan dinikmati pagi hari. Kopi menjadi sajian yang kedua kalinya, ketika istirahat tengah hari, biasanya selesai shalat dzuhur.

Kopi, tersedia berbagai macam nama dan merek. Kopi yang paling disukai bapak, adalah kopi asli. Kopi yang dipetik dari pohonnya langsung dan diolah dengan cara tradisional. Semuanya dilakukan sendiri dan tidak ada satupun bahan campuran. Sehingga kualitas kopi yang dihasilkan cukup baik.

"Dan, kopi yang nikmat itu.. dibuat dengan hati..."

Kawah Condrodimuko
22:17

Ada yang tahu kenapa orang gila tidak pernah sakit??.. tidak pernah mengeluh dan lain sebagainya. Apakah karena mungkin ia sudah tidak memiliki perasaan terkait dengan semua yang ia rasakan ataukah karena ia tidak memiliki pemikiran untuk sesuatu apapun. Sehingga karena kekosongan perasaan atau pemikiran itulah yang menjadikan ia tidak bisa sakit dan tidak bisa mengeluh.

Orang gila yang saya temukan di kota-kota besar, biasanya compang-camping, kotor dan tak terurus bahkan ada yang telanjang bulat. Untuk makan, mereka tinggal mencari di tempat sampah, kalau tidur ya tinggal tidur, terserah mau tempatnya di mana. Meski demikian, mereka tidak pernah sakit atau pun kedinginan. Padahal kalau orang normal pasti enggak akan kuat.

Jika kita bandingkan dengan orang yang waras, orang yang memiliki perasaan atau orang yang normal, maka sangat jauh sekali. Orang yang normal malah kebanyakan mengeluh nya daripada merasa normalnya. Sedikit-sedikit alasan sana-sini dan ini-itu, kebanyakan seperti itu. kenapa ya bisa demikian? apakah konsep hidup yang dipegang dan yang ia jalani salah???

Bagaimanakah memadukan antara kedua sisi ini, dari orang gila yang diambil adalah bagaimana ia menjalani hidup dengan tanpa pikiran dan perasaan (masa bodoh/dianggap biasa saja), Sedangkan dari manusia normal yang diambil adalah bagaimana menerapkan konsep ke-wajar-an dan bergaul dengan orang lain. Sehingga dengan demikian akan menciptakan manusia yang bisa tahan masalah, tahan ejekan, dan tahan segala-galanya deh.

Justru dengan menjadi manusia yang bisa tahan terhadap semua masalah dan bisa mengatasinya adalah keinginan semua orang. Tetapi kenyataannya adalah, ketika ditimpa satu masalah mungkin masih tahan tetapi setelah dua dan tiga masalah ia menjadi lemah, bahkan kalah dengan masalah tersebut.

Saat ini banyak buku-buku juga yang menuliskan judul dengan kata-kata “gila.” sehingga menjadi orang yang gila dalam artian yang positif. Dalam artian ia tetap waras, akan tetapi cara-cara atau metode yang ia jalani benar-benar gila. Jadi intinya, jadilah orang gila dalam hal positif, bukan menjadi orang gila dalam hal negatif.

Mereka yang tidak memiliki kemapanan, bisanya mengambil jalan nekat, dan nekat ini salah satu kegilaan juga. Bahkan pengusaha atau pembisnis sukses adalah mereka yang menggunakan ide-ide gila di setiap langkah untuk memulainya. Oleh sebab itu, menjadi orang gila siapa takut ! Saatnya menjadi orang gila… Anda berani..?

Sesekali bolehlah kita menjadi "orang gila" dan itu sah-sah saja. Keuntungan dari orang gila itu, salah satunya ialah tidak dikenai hukum agama. Ada tiga jenis orang yang tidak dihukumi (hukum tidak diberlakukan) oleh agama. Anak-anak sampai usia baligh, Orang yang tidur sampai bangun dan orang gila. Tapi kalau gila beneran jangan sampe atuh...

Mungkin hal tergila yang pernah saya lakukan dalam hidup ini ada dua. Pertama waktu kelas XI Madrasah Aliyah (MA). Waktu itu saya berangkat ke Jakarta ikut dengan teman. Tujuannya yaitu ingin main ke tempat teteh, tapi hanya bermodalkan alamat saja, ditambah lagi waktu itu saya belum pernah sekalipun pergi ke ibu kota. Sehingga harus rela dibuat bingung, dan mengerti betul bagaimana kehidupan individualis warga kota jakarta.

Pencarian yang susah payah dan melelahkan itu akhirnya terbayar sudah. Bayangkan dari pagi pencarian dimulai, baru bisa ketemu setelah shalat ashar, dan pencarian itupun hanya menggunakan perjalanan kaki. Sehingga setiap gang-gang itu saya masuki dan tanya kesana-kesini. Ya itu jawaban mereka membingungkan, kata si A kesini begitu tanya ke si B kesitu. Bahkan ada yang bilang alamat ini salah.

Pengalaman gila yang kedua, ini terinspirasi dari pengalaman kedua. Dengan modal inilah akhirnya saya punya keberanian yang luar biasa. Saya nekat berangkat ke kota gudeg dengan niat ingin mencari beasiswa, sehingga bisa kuliah di sana. Karena ide gila ini dan atas izin Allah saya mendapatkannya. Ide gila ini hanyalah perantara saja, tetapi pada hakikatnya Allahlah yang berada dibalik itu semua.

Sudah siap menjadi orang gila?...[]
Padepokan Jiwa
Kawah Condrodiimuko


Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme