Ku susuri jalanan sore itu. Dengan membawa sebungkus plastik hitam ku nikmati jalanan yang penuh kendaraan roda empat dan roda dua.

Hembusan angin dari kendaraan itu terasa begitu kuat dan angin itu serasa mendorong ku untuk mundur ke belakang.

Dengan langkah yang tegap ku lalui jalanan itu, meski harus melawan arus. Ku dapati penjaga Trans Jogja bersama simbah (Nenek) yang renta dipinggir jalan.

"Mas mau nyeberang.." Kata penjaga Trans Jogja singkat.

"Iya Mas" jawabku.

"Tolong Mas simbah nya dibantu menyeberang.." sambil tersenyum.

"Siap Mas.."

Dengan senang hati dan penuh rasa hormat ku tuntun simbah renta tadi. Sesekali ku tatap wajah tuanya yang keriput dan mata kirinya yang sudah tidak berfungsi. Tangannya yang tak berdaging, lagi keriput begitu terasa di telapak tanganku.

Dengan langkah yang tertatih-tatih dan begitu pelan, aku tuntun hingga ke ujung jalan. Meski tadi ada sedikit rasa was-was ketika di tengah jalan.

Sesekali ku sapa dan ku tanyakan tujuan ia pergi. Tapi ternyata pendengarannya sudah tak sebaik dulu, dan tak mampu mendengar pertanyaanku. Dengan bahasa isyarat ku sampaikan "Simbah, pareng.. kulo duluan.." Nek saya duluan..

Perjalananku masih panjang dan lumayan jauh. Butuh waktu 15 menit bisa sampai ke tempatku. Padahal suara adzan magrib sudah bertebaran di mana-mana. Tetapi Allah memang maha adil. Ketika masuk ke jalan kecil yang biasa aku lewati, ada suara klakson motor menghampiriku...

Tanpa pikir panjang, aku langsung naik sang raja bebek itu dan meninggalkan tempat ku berdiri tadi secepat kilat..
kisah ku memasuki
H-6 Bulan Ramadhan

--------------------

2 komentar:

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme