Siapa yang pernah melihat film “You Are The Apple Of My Eye” tentu akan ingat dengan yang namanya Dimensi Pararel. Inilah percakapan tentang Dimensi Pararel.
Film yang bergenre unik, lucu serta dibumbui dengan kisah percintaan membuat film ini begitu menarik menurut saya. Apalagi kisah yang diambil dari masa sekolah hingga mereka mencapai usia dewasa dan akhirnya menikah (dengan orang lain). Percakapan yang saya ingat betul adalah tentang DIMENSI PARAREL.
Film yang bergenre unik, lucu serta dibumbui dengan kisah percintaan membuat film ini begitu menarik menurut saya. Apalagi kisah yang diambil dari masa sekolah hingga mereka mencapai usia dewasa dan akhirnya menikah (dengan orang lain). Percakapan yang saya ingat betul adalah tentang DIMENSI PARAREL.
“Apa kamu percaya dengan dimensi paralel? (Dimensi dimana diri kita yang lain berada di sana dan melakukan hal yang berbeda dari yang kita lakukan sekarang). Mungkin, di dimensi paralel itu, kita sekarang bersama. Terima kasih karena kamu telah menyukaiku....... Aku juga suka pada diriku yang menyukaimu saat itu. Kamu selamanya adalah hal yang terindah di mataku..... ”
Kisah yang ditampilkan dalam film ini cukup menarik. Ada edukasi dan kisah cintanya pula, walaupun di ending ceritanya tidak sesuai dengan harapan penonton. Kenapa si cewek tidak menikah dengan pemeran utamanya ya?? Sangat disayangkan, tetapi ya itulah sebuah perjalanan kehidupan. Tak selamanya apa yang diinginkan akan tercapai sesuai dengan yang kita inginkan.
Dimensi Pararel
Dimensi pararel intinya adalah, sebuah kejadian dimana kita berada di tempat yang berbeda tapi dalam waktu yang sama. Kalo di film ini digambarkan ketika si pria menelpon wanita, si wanita berada di taipei dan si pria di daerah lain, namun mereka sama-sama bisa melihat bulan yang indah banget malam itu.
Dimasa lampau kita berjalan dengan pasangan kita (pacar), pada saat menyeberang jalan depan sekolah dia tertabrak mobil, dan di masa kini kita dihadapkan dengan mesin waktu yang memungkinkan kita bisa mencegah kejadian dimasa lampau.
Saya berfikir pada dua hal, pertama kematian artinya timelinenya habis, kedua adanya dimensi paralel itu sendiri. Jadi kematian dalam sisi dimensi tidak bisa ditolak karena waktunya memang sudah habis, dan mengenai penyebab kematian akan dijawab oleh dimensi paralel.
Jikalau kita bisa menyelamatkan dia dari kecelakaan dia di sebuah dimensi, di dimensi lain yang paralel akan ada properti lain yang membuat schene (takdir) membuat pacar anda mati selain tertabrak mobil bahkan mungkin sama persis, hingga kita tidak mampu membedakan dimensi yang mana yang dahulu kita lalui. pemikiran saya ini juga berlaku selain kematian, seperti bencana, cacat, dan kecelakaan lainnya.
Orang akan berpikir, jika si A balik ke masa lalu dan membunuh kakeknya sebelum si kakek punya keturunan (ayah/ibu si A), maka si A akan lenyap. Sebab tanpa ayah/ibunya, si A takkan lahir. Tapi masalah muncul. Jika di masa lalu, si kakek sudah mati sebelum dia punya keturunan, bagaima mungkin si A bisa ada di masa lalu untuk membunuhnya? Sebab logikanya, masa depan telah ditulis ulang dan si A seharusnya hilang. Lalu kenapa si A bisa membunuh kakeknya di masa lalu? Paradoks/masalah itu dinamakan Paradoks Sang Kakek.
Versi John Titor
John Titor menyebutkan bahwa paradoks itu SALAH. Sebab jika si A balik ke masa lalu ataupun maju ke masa depan, dia akan mendarat di DUNIA LAIN serupa tapi tak sama. Agar lebih mudah dijelaskan, ibaratkan waktu sebagai sungai yg terdiri dari trilyunan tetes air. Dunia/masa kita ini adalah setetes air yg mengalir bersama tetes2 air lain membentuk sungai.
Dunia John dan dunia kita serupa, sama2 seperti tetes air. Dengan mendatangi masa kita, John melompat dari dunianya dan mendarat di dunia kita. Meski masa kita serupa dengan masa lalu dari dunia John, dunai kita bukanlah dunianya. Jika John membunuh kakek kandungnya di dunia kita, kakek John yg asli (yg berasal dari dunia John) akan tetap selamat.
Sebab orang yg John bunuh di masa kita adalah orang lain yg serupa tapi tak sama. Jadi intinya, jika kita balik ke masa lalu dan berharap bisa mengubah sesuatu agar masa depan berubah, hal itu takkan bisa terjadi. Sebab perubahan yg terjadi hanya mempengaruhi dunia yg kita datangi.
Sumber :
http://tiyoe.wordpress.com/2009/05/26/dimensi-ruang-dan-waktu-teoriku-menanggapi-isu-john-titor/
http://fascalemon.blogspot.com/2013/01/dimensi-paralel.html
http://megamegan27.wordpress.com/2012/08/09/dimensi-paralel/
http://unofficialsite.blogspot.com/2013/01/dimensi-parallel.html
saya pernah melihatanya.....
BalasHapusWah,, terus kesannya gimana???
BalasHapuskalau begitu aku akan tetap kekanak-kanakan yah!
BalasHapusItu nyesek U.U
BalasHapusapanya yang nyesek??... resiko dalam hidup.
BalasHapusKeren...
BalasHapussaat ini hampir tiap hari di kala tertidur saya mengalaminya
BalasHapusBeneran? Gimana rasanya?
HapusJadi kalau di dimensi ini saya mninggal, di dimensi yg lain saya mninggal juga?
BalasHapussetau aku kalo ngikutin teori si john, kamu yang di dimensi lain itu ga meninggal, karna ga mengubah apapun yang berkaitan dengan dunia di dimensi dia.
Hapus