Lima November diperingati sebagai hari guru. Tetapi, sungguh amat disesalkan juga, bertepatan dengan hari guru, di Bandung anak sekolah dasar (SD), meninggal dunia setelah berduel ala gladiator. Kejadian tersebut terjadi pada jam pelajaran.

Lalu ada lagi kasus pelecehan seksual oleh oknum guru, korbannya tidak hanya satu, melainkan banyak. Pelaku menjalankan aksinya pada kegiatan belajar mengajar.

Beberapa guru honorer juga mengeluhkan pendapatan mereka yang tidak sesuai dengan jumlah waktu mengajar yang mereka lakukan. Bahkan, beban guru honorer malah lebih berat ketimbang guru PNS.

Dari kasus di atas dan ketidak merataan tugas guru honorer dengan upah yang duterima, mengindikasikan dengan jelas, bahwa sistem pendidikan kita masih bermasalah. Segala aspeknya cacat, dan butuh perubahan sekaligus perbaikan.

Kenapa bisa terjadi kasus di lembaga sekokah? Kenapa ada pelcehan di sekolah? Kemana sosok guru yang katanya digugu dan ditiru? Bagaimana sistem pendidikan yang ada di sekokah kita saat ini? Rasanya, jawaban itu sudah bisa kita jawab sendiri.

Administasi dan apresiasi lembaga pendidikan terhadap guru masih sebelah mata, terutama kepada guru honorer. Jika ada guru honorer yang pantas menerima gaji yang seharusnya kenapa tidak diberikan. Lalu, jika ada guru honorer yang tidak layak ya harus ada ketegasan juga.

Jika ada guru pegawai negri sipil atau aparatur sipil negara (PNS dan ASN) yang sebetulnya tidak dan belum layak seharusnya bisa ditinjau ulang. Malah, pekerja honorer ada yang kualitas kerjanya mengalahkan yang sudah PNS.

Persoalan lain dari pendidikan kita, yaitu hanya berkutat pada penilaian psikomotorik saja. Tidak salah jadinya, jika peserta didik akhirnya mengalami kekeringan moral.
______
Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme