Saya begitu kecewa ketika menyaksikan moto gp minggu malam (03/06). Pasalnya jagoan saya adalah si juara dunia tujuh kali berturut-turut; valentino rossi baru bebeapa meter dari garis start harus membentur dan akhirnya terjatuh. Dengan sangat kecewa saya menyayangkan kejaian yang menimpa Rossi, sehingga ia tidak bisa melanjutkan pertandingan lagi.
Awalnya, saya sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan yang ada di daerah Yogyakarta, secara tidak sengaja saya melintas di pusat elektronik. Ternyata disana banyak pengunjung yang sedang menyaksikan moto gp. Tanpa pikir panjang saya pun ikut membaur bersama mereka disana. Rasa kecewa itu saya simpan dalam-dalam dan hanya bisa mengucapkan “seandainya...”
Ketika mengendarai sepeda motor, setelah selesai menunaikan tugas saya mengajar anak-anak dusun sanggrahan mengaji. Pikiran saya sempat melayang dan memikirkan sesuatu yang tidak jelas. Hingga akhirnya pikiran itu tertuju pada satu kata yaitu munafik. Dalam otak dan hati saya, keduanya berbenturan dengan mendefinisakan arti kata tersebut.
Kenapa saya tidak mendukung pedrosa atau marques saja, padahal mereka adalah rider honda. Ketika itu saya merasa dilema. Apakah saya benar-benar orang munafik?? Mengapa ini bisa terjadi? Dalam keseharian saya begitu akrab dengan motor honda, tetapi jauh dalam lubuk hati, saya mengidolakan rider asal Italia.
Meski Jorge Lorenzo memimpin jalannya balapan, dan akhinya finis di posisi pertama, perasaan ini tetap tidak bisa menerima kecelakaan yang menimpa Rossi. Saya bahagia, tetapi tidak begitu bahagia. Saya benar-benar bahagia jika Rossi tetap berada di trek balapan hingga akhir, meskipun tidak naik podium.
Akhirnya, ketika selesai menonton moto gp beberapa menit, saya pun mendapatkan kesimpulan yang menjawab tentang apa yang saya pikirkan tadi. Dalam hati saya berucap... ternyata saya ini adalah orang munafik. Jelas-jelas saya lebih mengidolakan Valentino Rossi yang menunggangi motor yamaha, tetapi nyatanya saya lebih suka motor honda, dan yang saya pakai saat ini adalah motor honda.
______________________
*Definisi kata Munafik menurut kamus adalah berpura-pura percaya atau setia dsb kpd agama dsb, tetapi sebenarnya dl hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yg tidak sesuai dng perbuatannya; bermuka dua. Coretan yang lain dapat saudara baca di Kompasiana
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.