Saya begitu tersentuh dengan kenangan Umi Pipik ketika menceritakan tentang sosok Alm. Suaminya. Untuk itu saya bertekad untuk bisa menjadi sosok seperti Uje. Sosok yang begitu luar bisa bagi Istri, dan anak-anaknya. Ingin menangis rasanya kala mendengar Bilal (anak terakhir usianya masih balita) menyanyikan algu yang berjudul ayah di Youtube.

Walau bagaimanapun tidak mudah untuk bisa melupakan semuanya. Umi itu kuat, tangguh dan punya Allah yang maha segalanya. Semoga Umi Pipik gak menikah lagi ya....
Sewaktu saya melihat dan menyaksikan sendiri, begitu banyak antusiasme masyarakat yang ingin memegang keranda, menggendong dan ingin mensolatkan, ingin mengantar ke pemakaman. Di dalam mobil jenasah saya peluk keranda, saya ngobrol. Dan saya yakin suami saya mendengarkan saya. Saya bilang, Abi, Umi bangga punya suami seperti Abi. Abi bangga, Allah kirimkan manusia seperti Abi.

Karena saya sama beliau dari nol. Karena saya juga bukan... bukan...bukan... Saya juga bukan wanita, bukan wanita yang baik-baik...kita berdua mengarungi perjalanan yang luar biasa. Kita berdua susah senang. Ini adalah ujian yang harus saya nikmati berdua.

Saya bilang, Abi bisa lihat ribuan masyarakat mengagumi Abi. Abi bangga...Abi bangga. Umi janji, Umi akan mendidik anak-anak, membesarkan anak-anak. Sehingga Abi bangga sama mereka. Mereka akan menjadi besar seperti Abi. Saya bicara seperti itu.
Tak hanya kalimat-kalimat di atas, ungkapan Umi Pipik seperti di bawah ini juga buat saya tersentuh banget. Disini Uje begitu menyayangi keluarganya, anak-anak dan istrinya. Inilah ucapan seorang kepala rumah tangga yang begitu bertanggungjawab dan peduli terhadap keluarganya. 
Dan saya ingat kata-kata terakhir beliau di sini, di meja makan. Beliau bilang, kalau Abi masuk surga, terus Abi melihat gak ada orang tua Abi di situ, Abi akan tanya sama Allah, ya Allah, saya tidak mau masuk surga karena tidak ada orang tua saya. Saya mau keluar mencari orangtua saya.

Lalu dia bertanya kalau Abi masuk surga, gak ada anak-anak Abi, Abi akan bilang sama Allah. Ya Allah saya masuk surga tapi kamu meninggalkan anak-anak saya.

Kalau Abi masuk surga, Abi gak melihat ada Umi, Abi akan keluar, ya Allah kenapa gak ada istri saya. Jadi, buat saya beliau lebih mengutamakan orang lain terlebih dahulu.
Uje, kini semua tentang dirimu cukup menjadi pelajaran bagi kami. Semoga kami bisa menjadi sosok seperti dirimu yang begitu cinta dan sayang terhadap keluarga. Semoga saya bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi dan terus baik. Terus bersabar dan selalu menjadi orang memaafkan.
Beliau juga mengajarkan saya, jika kita dicaci maki, kita dizolimi, kita jangan pernah membalasnya dengan caci makian. Doakan mereka. Itulah sesungguhnya kemuliaan.
Untuk Umi Pipik, tetap tegar dan tabah. Kami yakin almarhum merasa bangga memiliki seorang sosok pendamping yang bisa tegar dan luar biasa. Semoga orang yang saya sayangi saat ini dan seterusnya, bisa sekuat dan setabah Umi Pipik dikala saya harus 'pulang' duluan untuk menghadap Allah swt. Tapi saya akan berdoa, semoga saya diberikan umur yang panjang untuk bisa terus mendampingi orang-orang yang saya sayangi.[]

--------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme