Sepulang dari menikmati suasana Jogja di malam hari bersama ibu guru, saya mendapat sambutan hangat dari salah seorang kawan. Saya dipanggil untuk menyempatkan diri mampir ke kamarnya, karena kebetulan kamar kami di lantai dua dan berdampingan. Ketika masuk saya disuguhi sebuah puding berwarna ungu (seperti buah anggur).

sini kang, ini makanlah.. dapat dari calon isteri saya...” sambil mempersilakan saya duduk. Belum sempat saya duduk, kawan saya ini langsung melanjutkan cerita yang ia alami hari ini dan kemarin. “saya tadi sudah ditelpon bapak, alhamdulilah bapak sudah mengizinkan saya menikah..” sambil menikmati puding.

“bagus kalau gitu.. tinggal menentukan tanggal saja..” imbuh saya. “tapi bapak gak bisa mendapingi lamaran saya kang, soalnya lagi sibuk ngurusin kopi dirumah.. mungkin sama mas saya yang disini.. bapak sudah bilang, nanti akan kirim uang buat beli kalung atau cincinnya saja..” pungkasnya.

Mendengar kabar baik itu saya sangat merasa senang. Tetapi karena saya juga tidak sendiri dan ada beberapa teman, akhirnya guyonan/candaan pun pecah. Kawan saya yang satu ini juga tak tanggung-tanggung cerita kalau dirinya kemarin sempat menangis ketika tidak diberikan izin untuk menikah oleh sang Ibu.

Untung tidak kehabisan akal, ia mengancam jika tidak diizinkan menikah akan pulang dan gak mau kuliah sambil menangis. Paparnya sambil tertawa puas. Tak hanya itu, ia juga bilang ke adiknya kalau lebaran ini gak akan pulang, “ Mir....nanti tolong adik-adik diajak main ya, Mas gak akan pulang.. bilangin ke Mama...

Akhirnya sore tadi ditelepon oleh sang ayah. Untuk memastikan niat dan tekad sang anaknya. Dengan mantap kawan saya yang satu ini mengatakan iya, sudah siap. Sang ayah karena sudah mendengar langsung kemauan anaknya mau apalagi. Padahal orang tuanya akan terus membiayai sampai s3, dengan syarat tidak menikah dulu. Tapi karena ini dilanggar, terpaksa untuk s2 dan s3 insya Allah ditanggung sendiri. Dengan penuh keyakinan ia pun menutup cerita yang dialaminya kemarin dan hari ini. Sebagai seorang kawan, kamipun akan terus memberikan doa dan dukungan selalu.


--------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme