Saat itu aku berusia 16 tahun, seorang gadis remaja yang tumbuh dalam keluarga sederhana. Namun ibu selalu menyemangati ku untuk selalu rajin belajar, karena hanya itu tugas yang utama ku saat itu.

Aku terbilang anak yang dengan kemampuan standar dibandingkan dengan teman-teman ku yang lain. Terkadang aku merasa biasa-biasa saja, meskipun aku kerap mendapat juara kelas. Tapi menurutku itu hal yang sepatutnya kupersembahkan untuk kedua orang tua ku.

Rasa nya tak perlu lagi ku tuliskan apa alasan nya, jika berbicara kewajiban kepada kedua orang tua.

Suatu ketika aku punya mimpi, saat itu aku masih duduk di bangku SMA. Aku ingin sekali bisa menuntut ilmu di luar negeri, bukan berarti dalam negeri kurang baik. Tapi rasanya impian setiap pelajar pasti banyak menginginkan hal yang sama untuk dapat memperoleh pengalaman di luar negeri.

Aku sangat berharap aku dapat belajar dan menjadi pelajar di sana, Meski rasa nya berat jika melihat kondisi keuangan keluarga ku. Tapi bermimpi kan tidak ada yang melarang, karena bermimpi kan gratis, dan siapapun berhak untuk melakukannya.

Usaha yang kulakukan saat itu hanyalah belajar dengan giat dan berusaha mencari informasi sana sini untuk mencari program beasiswa. Karena dengan cara itu mungkin aku bisa mewujudkan mimpi ku.

Harapan dan cita-cita itu masih aku genggam. Aku simpan dalam lipatan memori yang tersusun rapi menyerupai folder baru, layaknya komputer. Kelak Folder itu akan aku buka ketika semuanya sudah tiba.

Gantungkan lah cita-citamu setinggi bintang di langit… Demikian bunyi kata-kata bijak yang ku dapatkan ketika masih duduk di bangku sekolah dasar.

Tiba-tiba lamunan ku terhenti. Ketika suara lirih itu dengan lembut menyapa ku. “Neng sudah malam, jangan di luar, nanti masuk angin…" Perempuan paruh baya itu mendorong kursi rodaku. Tak terasa hampir satu tahun kursi ini selalu menemani.

#20 Ramadhan 1435 H


--------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme