Ujian Nasional (UN) merupakan penentu keberhasilan sisiwa yang telah mengikuti proses pembelajaran di lembaga pendidikan dari tingkat dasar, menengah hingga tingkat atas. Berhasil atau gagalnya seorang siswa akan ditentukan disini, pasalnya apa yang mereka peroleh selama mengikuti proses belajar mengajar selama bertahun-tahun akan diujikan pada ujian nasional (UN).
Perasaan takut menyelimuti dunia pendidikan di seluruh indonesia bahkan orang tuapun merasa khawatir jika anaknya tidak bisa lolos di ujian nasional (UN). Kekhawatiran itu hingga berlarut-larut dan menjadi dilematik, ketika anak-anak mereka sudah sampai kelas akhir kecemasan dan rasa was-was sangat mengahtui. Sehingga hal ini mendorong dunia pendidikan khususnya guru, dan pihak sekolah untuk membuat system yang mampu menghilangkan kekhawatiran tersebut. Tak heran jika untuk bisa lulus ujian nasional siwa disarankan untuk lebih keras dalam belajar dan disarankan untuk mengikuti privat. Sehingga banyak siswa yang menjadi stres karena ujian nasional ini.
Berbicara ujian nasional pasti masih menyimpan taruma yang mendalam dan tidak mampu dilupakan begitu saja, karena sebetulnya masa transisi ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manuisa (SDM) serta dalam rangka meningkatkan kwalitas dan mutu pendidikan di Negara Indonesia. Sebetulnya jika kita cermati bersama dan dipahami dengan sikap kepala dingin, bahwa tujuan dari diadakan nya ujian nasional itu merupakan salah satu standarisasi pendidikan yang menjadi program pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar mampu bersaing dengan dunia lain. Disadari ataupun tidak, suka ataupun tidak suka maka ini harus kita terima. Karena tujuan ini semua adalah demi kebaikan dan keberlangsungan masa depan Negara kita, saatnya indonesia bangkit walaupun hanya satu tahap.
Bayangkan jika negara kita standarisasi pendidikannya lemah atau bahkan tidak ada, bisa dipastikan bahwa negara kita akan tertindas dan hancur. Negara-negara yang tidak memiliki standarisasi pendidikan contohnya adalah India. Kita bisa bayangkan jika Negara yang kita tempati saat ini sama statusnya seperti India. Apakah mau negara kita sepeti Negara India?? Oleh karena itu yang harus kita pahami saat ini adalah berusaha untuk menyadari dengan sepenuhnya bahwa ujian nasional harus tetap diadakan dan dilaksanakan. Adapun untuk perubahan dan sebagainya itu silakan saja, selama tidak menggunakan hal-hal dapat mengurangi kwalitas dan bobot penilialain menurut penulis silakan saja.
Mensikapi UN dengan benar
Standarisasi pendidikan itu wajib, salah satu prosesnya adalah dengan meningkatkan nilai standarisasi pendidikan dan menentukan kelulusan peserta didik dengan ujian nasional. Tujuannya adalah agar semua sumber daya manusia menjadi lebih baik dan mampu mewarnai bukan malah terwarnai. sehingga, bukan malah mencurangi proses ujian nasional itu sendiri. hal ini sangat disayangkan oleh pemerintah dan khususnya bagi penulis, karena menjadikan image yang buruk bagi system pendidikan di Negara ini.
Banyak sekolah yang tidak memperhatikan akan ketentuan pendidikan yang benar, sehingga malah menggunakan sistem yang dipakai tidak fair, dan lebih mengedepankan bagaimana membuat sekolah itu tetap baik di mata masyarakat. Seharusnya yang harus dibenahi adalah bagaimana memaksimalkan anak-anak didik untuk lebih siap dalam menghadapi ujian nasional, sehingga dengan mengasilkan anak didik yang seperti itu akan memberikan pengaruh positif bagi sekolah itu sendiri. Bukan malah bagaimana mencurangi system ujian nasional hanya untuk menjaga image baik untuk sekolah, padahal hal itu hanya akan membuat resiko yang besar bagi sekolah itu sendiri.
Jika sistem yang diterapkan oleh pihak sekolah itu berjalan dan sesuai dengan kurikulum dan didukung oleh pengajar yang berkompeten dalam bidangnya, tentu ujian nasioanl ini bukanlah sesuatu hal yang menakutkan lagi. Sebetulnya hal inilah yang harus dibenahi dari sekarang, agar kekhawatiran dalam mengikuti ujian nasional tidak lagi muncul. Intinya adalah bagaimana membuat anak didik siap ketika menghadapi semua ujian, entah itu ujian harian, ujian tengah semester, dan ujian nasional. Dengan demikian jika semuanya telah tertata dengan benar maka indikasi meraih lulus seratus persen akan terwujud, dan rasa optimis itu akan selalu ada. []
Amir Hamzah
Mahasiswa
Mahasiswa
Prodi Pendidikan Agama Islam FIAI UII-Yogyakarta