Tersebutlah seorang pahlawan besar Persia bernama Rustam dan Sohrab  Mereka adalah ayah dan anak, namun mereka tidak pernah bertatap muka sampai suatu hari mereka harus beradu pedang, berjuang mati-matian di area pertempuran.sebagai dua komandan dari dua pasukan yang saling bermusuhan.

Cerita ini dimulai saat Rustam harus meninggalkan rumah beberapa saat setelah kelahiran putranya, Sohrab. Ia pergi untuk pergi mengemban tugas sebagai komandan dari sang raja Persia. Tugas itu adalah menaklukan dunia.

Sebelum meninggalkan kedua orang yang dicintainya Rustam memberiakn jimat kepada istrinya, dan berpesan agar jimat itu diikatkan di tangan kanan anaknya, sehingga dia akan mengenali anaknya bila suatu saat bertemu.

Sejak usia belia, putra komandan Persia ini menggabungkan diri nya dengan pasukan Yunani.entah karena bakat turunan atau faktor lainnya, karir Sohrab dalam ketentaraan melejit bagaikan rising star. Kemampuan dan kekuatanya menghantarkan dirinya menjadi komandan pasukan yunani dalam waktu singkat.

Ketika suatu hari  kedua negara tersebut bertemu di medan pertempuran. Berjumpalah sang anak dan ayah, mereka tidak mengenali satu sama lain. Mereka bertempur habis-habisan selama lima belas hari tanpa berhenti.

Rustam mulai kehabisan tenaga dan dengan cara yang licik berhasil membuat putranya tersandung dan terjatuh. Kemudian, dengan segera kesempatan baik itu tidak di sia-siakan, Rustam menikam Sohrab tepat di dadanya. 

Sohrab menjerit ”hai orang malang! Berhati-hatilah terhadap balas dendam Rustam, ayah ku. Untuk perbuatan keji ini, dia pasti akan memberikan ganjaran yang setimpal kepadamu.” ucap Sohrab.

Bagai disambar petir di siang bolong, Rustam terhuyung-huyung ketika mengenali jimat yang ada di lengan kanan Sohrab. Tubuh Rustam seakan menggigil bisu, dia mendekap Sohrab dan mencium dahinya, ”anakku... anakku. Ya tuhan, apa yang telah aku lakukan? Ampun..ampun..ya tuhan.”

Luka yang diderita putranya sangat berbahaya.secepat kilat dia menunggang kudanya dan menuju sang raja, satu-satunya orang yang mempunyai obat penyembuh untuk luka yang tergolong berat. Tetapi, sang raja yang telah mendengar kehebatan Sohrab menolak  permintaan Rustam.

Bagikan pengemis Rustam meng-iba menjatuhkan diri di kaki sang raja, sambil meyakinkan raja bila kelak anaknya sembuh, anaknya akan menggantikan dirinya dan lebih berhasil dalam misi menaklukan dunia. Sang raja tetap bergeming.

Sementara itu, Sohrab telah meninggal sebelum ayahnya kembali. Sewaktu Rustam melihat jenazah anaknya, dia jatuh pingsan dan kehilangan ingatan.

Diambil dari buku : Happiness Inside
Penulis : Gobind Vashdev

--------------------

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme