Mengapa kedua air matamu tetap meneteskan air mata? Padahal engkau telah berusaha membendungnya. Apa yang terjadi dengan hatimu? Padahal engkau telah berusaha mengghiburnya. Dapatkah aku pungkiri cinta, sedangkan air mata dan derita telah bersaksi atas cintamu dengan jujur tanpa dusta.

Syair di atas merupakan penggalan dari kitab Burdah karangan Syekh Busyairi. Syair yang berkisah tentang kekuatan cinta kepada Rasulullah dan Sang Pencipta. Kekuatan cinta yang ada di dalamnya begitu besar dan tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Kecintaan kepada rasulullah merupakan cinta tulus murni sepenuh jiwa.

Menurut Ibn Hazm Alandalusi cinta merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Tidak ada yang salah dengan cinta, tergantung bagaiamana mengaplikasikan dan mengendalikannya saja. Hakikat cinta adalah anugerah dan berkah untuk manusia, oleh karenanya cinta itu adalah keindahan, pengorbanan, kesetiaan, mencintai, bahkan setiap orang memiliki definisi yang berbeda.

Kisah Laila dan Qais merupakan bukti kisah cinta yang begitu kuat dan diabadikan oleh para ulama besar. Bahkan dalam kisah nabi-nabi terdahulu telah dikisahkan kekuatan sang permaisuri terhadap budaknya. Ya, cinta Julaikaha kepada Yusuf yang bergebu-gebu, hingga akhirnya dipertemukan kembali dengan kondisi yang berbeda.

“Siapa saja yang mencintai sesuatu, maka ia akan dipertemukan dengannya meski aku tak dapat bertemu, mungkin kelak suatu saat akan bertemu dengannya.” Entahlah, hanya waktu yang bisa menjawabnya. Apakah kisah hidup ini akan mengalir laksana kisah Laila dan Qais, atau seperti kisah Yusuf dan Julaikha? Berharap sih seperti kisah yusuf.

MH, itulah inisial yang aku kagumi selama ini, bagiku MH sama dengan Laila. Aku terpesona dan mengagumi dirinya. Hanya kekuatan dan rasa yang menggelora kini kurasakan. Namun, ku tak mampu untuk menyampaikan, apalagi mengatakannya. Wahai Laila.. Apakah dirimu sudi menerima dan membalas cintaku ini?

Rasa cinta yang saat ini kurasa, aku yakin tak ada yang salah dengannya. Hanya saja, aku tak mampu untuk berkata dengan jujur, dan apa adanya. Aku hanya dapat menulis, menuangkan kata-kata dalam baris, mengagumimu tanpa syarat alias gratis, dan aku suka hobimu yang suka menulis.

Aku punya cita-cita kelak ingin mendirikan sanggar dan kitalah pengajarnya. Punya sesuatu yang bisa dibagi dengan orang lain meski dari cara dan sisi yang lain. Aku suka dan ngerasa visi hidup kita sama, itulah kenapa seolah aku merasa ada kecocokan dalam diri kita.

Aku tidak pernah mengukur seseorang dari rupa maupun rias rupawan. Bagiku siapa pun kelak akan mengalami masak tua, dan beruban, jadi tak elok jika menilai seseorang dari tampilan lahiriyah semata.

--------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme