Sepulang dari kondangan pukul 20.30 wib, kami langsung tancap gas. Meski kondisi jalanan yang basah dan sedikit gerimis, kami tetap meluncur menuju Gunung Pring. Pring dalam bahasa jawa yaitu berarti bambu, dengan kata lain berarti Gunung Pring yaitu Gunung Bambu. Letak Gunung Pring yaitu di daerah Muntian - Magelang. Malam itu (24/10/13) para pengunjung tetap saja ramai berdatangan, mungkin karena bertepatan dengan malam Jum'at.

Sekitar pukul 21.30 kami tiba di Gunung Pring. Kami disambut dengan gapura yang khas, dan tampaknya ada perubahan dengan pintu masuk tersebut. Dulu kondisinya tak sebagus saat ini. Rasanya sudah sekitar setahun yang lalu, saya terakhir mengunjungi tempat ini. Tapi entahlah, saya sudah lupa dengan siapa saja terakhir berkunjung ke tempat ini.

Ketika menapaki anak tangga, dan menikmati pemandangan kanan kiri yang dipenuhi pedagang. Sesekali kami pun melirik ke kanan dan kiri untuk mencari sesuatu benda yang dapat kami beli di sana. Ketika itu, tiba-tiba tanpa disadari ada teman-teman kampus yang baru saja selesai ziaroh, Taufik, Indra, dan Sandi. Kami pun bersalaman dan ngobrol sebentar. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke atas bukit dan mereka melanjutkan ke tempat lain. Katanya sih mau lanjut ziaroh ke Pabelan.

Nah, disini ada kejadian lucu. Setiba di Mesjid, sahabat saya bilang "nanti setelah Isyaan kita baru ziaroh..." Tanpa pikir panjang kami pun langsung berwudhu dan ikut sholat, sebab ada yang sedang berjamaah juga. Setelah sholat barulah sahabat saya itu berkata, "ngerasain yang aneh gak mir... " diam sejenak. "bukannya tadi sebelum ke tempat Lita kita udah sholat isya ya.." hahahhahah. Saya pun hanya bisa nyengir dengan kejadian ini.

Setelah kejadian lucu tadi, kami langsung ambil posisi. Sekitar satu jam kami ziaroh di sana, meskipun hanya satu tempat saja. Tak lupa ada salah seorang sahabat yang titip minta didoakan supaya diberi kesembuhan. Alhamdulillah sudah saya laksanakan permintaannya. Semoga cepat sembuh ya... amiin.

Setelah dirasa cukup, kami pun meninggalkan makam Kyai santri. Tak lupa, ketika menyusuri anak tangga kami menyempatkan diri untuk mencari barang yang bisa kami beli. Sahabat saya membeli sebuah kopiah, sedangkan saya masih bingung mau beli apaan. Ketika sudah di bawah barulah sadar, bahwa model sorban yang saya inginkan gak ada yang sebagus pas di atas tadi, maka dengan secepat kilat saya pun kembali ke atas dan membelinya.

Sempat tawar-menawar dengan pnjualnya, tapi karena saya juga buru-buru akhirnya saya sampaikan "udah 40rb mbak mentok".  Akhirnya dilepaslah sorban itu dengan harga segitu, padahal tadinya bersikukuh ingin 50rb. Saya cukup senang dan berniat dalam hati "Semoga sorban ini dapat bermanfaat, salah satunya menjadi benda yang dapat mengingatkan dan sekaligus menyemangati saya ketika sedang malas-malasan dalam beribadah.. amiin."

Meski tak sebagus sorban kyai atau ajengan dan kayi besar yang lainnya, tak apalah... sudah punya juga sudah bersyukur banget dweh. Semoga tambah rajin, giat dan semangat dalam melaksanakan ibadah kepada Allah swt. Waktu sudah mulai larut, kami pun bergegas untuk kembali pulang ke Jogja. Semoga diberikan kesehatan dan umur yang panjang, sehingga masih berkesempatan untuk kembali mengunjungi tempat ini. Allahu'alam []

--------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme