Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan kesehatan serta kekuatan kepada diri ini sampai pada hari ini masih diberikan kesehatan yang begitu nikmat dan tidak bisa dihitung oleh hitungan manusia.

Shalawat beriring salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW. yang telah membawa umat manusia dari kebodohan, dan kegelapan menuju jalan yang lurus serta di terangi dengan cahaya ilmu pengetahuan.

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Nanang Nuryanto yang telah memberikan tugas yang mulia ini, sehingga dengan menyusun tugas ini saya mampu memahami apa yang saat ini belum saya pahami, diantaranya tentang mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.

Tahap demi tahap penulis menyusun tugas ini dengan hati-hati agar menghasilkan yang terbaik, namun apalah daya ini hanyalah hasil karya mahsiswa yang baru menginjak bangku kuliah, sehingga masih banyak kesalahan dan kesalahan yang nampak jelas dalam makalah ini. Oleh karena itulah penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat diterima oleh Bapak, walaupun banyak salah.

Tak ada gading yang tak retak, tak ada yang sempurna di dunia ini karena semuanya memiliki kekurangan . layaknyalah penulis ini sampaikan beribu-ribu terima kasih kepada teman- teman yang telah banyak membantu dalam tugas ini, tanpa kalian penulis bukanlah apa-apa. Mudah-mudahan makalah bermanfaat bagi kita semua.  

1. PENDIDIKAN KEIMANAN

“Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberikan pelajaran kepadanya:”hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesengguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang nyata.” (Q.S 31:13)

Pendidikan keimanan merupakan pendidkan yang wajib ditanamkan kepada setiap anak, karena hal ini merupakan pondasi awal bagi sang anak dalam mengetahui tuhannya, meyakini semua apa yang menjadi rukun islam ketika ia sudah baligh. Sebagaimana hal tersebut ditulis allah dalam al-quran surat lukman diatas.

Bagaimana cara mengenalkan Allah SWT dalam kehidupan anak?

a. Menciptakan hubungan yang hangat dan harmonis (bukan memanjakan) Jalin hubungan komunikasi yang baik dengan anak, bertutur kata lembut, bertingkah laku positif. Hadits Rasulullah : “cintailah anak-anak kecil dan sayangilah mereka…:” (H.R Bukhari)

Hubungan yang harmonis, merupakan salah satu hubungan yang didibangun oleh islam itu sendiri bagaimana kita selalu damai dan sejahtera dengan sesama manusia itu sendiri. Bagaimana rasulullah menyuruh kita untuk bisa berlaku seperti lawan interaksi kita.

Sebagaimana hadis dibawah ini yang menyuruh kita untuk mengadakan hubungan yang harmonis agar tercipta hubungan yang hangat dan dekat dengan sang anak, hendaknya kita menerapkan hal ini. “Barang siapa mempunyai anak kecil, hendaklah ia turut berlaku kekanak-kanakkan kepadanya.” (H.R Ibnu Babawaih dan Ibnu Asakir).

b. Menghadirkan sosok Allah melalui aktivitas rutin

Sebelum makan biasakan untuk berdoa, sebelum masuk rumah, mau berangkat sekolah serta kita bersin katakan alhamdulillah. Dengan hal demikian maka sosok allah akan terbiasa diucapkan dan menjadi tertanam dengan mantap dalah hati masing-masing individu secara sadar ataupun tidak. Ketika kita memberikan uang jajan katakan bahwa uang itu titipan Allah jadi harus dibelanjakan, setelah itu kita tanamkan bahwa apa yang dilakukan oleh kita allah selalu melihat apa yang kita kerjakan.

c. Memanfaatkan momen religius

Seperti Sholat bersama, tarawih bersama di bulan ramadhan, tadarus, buka puasa bareng. Hal ini akan menambah semangat ketika melalukan rutinitas ini, setelah terbiasa dengan hal yang seperti ini akan membuat seseorang merasa senang untuk melakukannya. Dapat membuat seseorang merasa ketagihan untuk melakukannya sehingga merasa kurang sempurna jika tidak melakukan yang demikian yang pernah ia lakukan dengan keluarga. Selain menambah semangat kekeluargaan hal ini sangat membantu untuk membentuk kebiasaan yang baik bagi seseorang.

d. Memberi kesan positif tentang Allah dan kenalkan sifat-sifat baik Allah

Allah itu maha pengasih dan maha penyayang, semua manusia allah beri nikmat tanpa perduli walaupun manusia itu adalah seorang pencuri atau tidak taat pada perintah allah. Jangan mengatakan “ nanti Allah marah kalau kamu berbohong” tapi katakanlah “ anak yang jujur disayang Allah”. Hal ini akan membuat sang anak terbuka lebar matahatinya,dan akan mengamalkan apa yang telah disampaikan sang guru atau orang tua, dan akan selalu di ingatnya.

e. Beri teladan

Anak akan bersikap baik jika orang tuanya bersikap baik karena anak menjadikan orang tua model atau contoh bagi kehidupannya. Sudah sangat jelas jika orang tua sang anak itu tidak baik maka sifat itu akan muncul dari sang anak itu pula, karena ia akan meniru perbuatan orang tuanya secara tidak sadar. Maka orang tua harus benar-benar mendidik anak agar tidak menjadiakan anaknya berbuat tidak baik.

“hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”.(Q.S 61:2-3)

2. PENDIDIKAN AKHLAK

Nabi diutus kedunia ini untuk menyempurnakan akhlak manusia yang mana pada masa itu manusia tidak memiliki akahlak yang terpuji, akhlak mereka sangat bejad, maka allah mengutus muhamad rasulullah saw untuk menyempurnakan akhlak manusia seluruhnya. Kemudian dengan menyuruh anak sholat dan memukulnya jika sudah sampai umur tujuh tahun merupakan pendidkan yang sangat dinajurkan karena hal ini dapat membantu sang anak untuk terbiasa kemudian hari setelah dewasa nanti untuk melaksanaka kewajibannya sebagai muslim.

Rasulullah bersabda:

”Suruhlah anak-anak kamu melakukan shalat ketika mereka telah berumur tujuh tahun dan pukullah mereka kalau meninggalkan ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka.” (HR. Abu Daud).

Bagaimana cara megenalkan akhlak kepada anak :

A. Penuhilah Kebutuhan Emosinya

Dengan mengungkapkan emosi lewat cara yang baik. Hindari mengekspresikan emosi dengan cara kasar, tidak santun dan tidak bijak. Berikan kasih saying sepenuhnya, agar anak merasakan bahwa ia mendapatkan dukungan. Anak merupakan anugerah dari allah maka sang anak harus di didik dengan benar dengan cara yang benar dalam hal kehidupanya sehari-hari bahkan emosinya juga. Biasakan anak untuk tidak mudah marah dan selalu dibimbing agar selalu mengendalikan emosinya ketika marah.

Hadits Rasulullah : “ Cintailah anak-anak kecil dan sayangilah mereka …:” (H.R Bukhari)

B. Memberikan Pendidikan Mengenai yang Haq dan Bathil

“Dan janganlah kamu campur adukan yang haq dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui .”(Q.S 2:42)

Seperti bahwa berbohong itu tidak baik, memberikan sedekah kepada fakir miskin itu baik. Berkelahi itu tidak boleh karena menyakiti orang lain, meghina juga tidak boleh karena manusia itu ciptaan allah dan sama dihadapan allah. Mendidk anak dengan mengenalkan yang hak dan yang batil harus dimulai semenjak dini agar ia terbiasa diantara mendidik anak agar terbiasa adalah:

a. Memenuhi Janji

Ketiak kita berjanji kepada sang anak misalnya akan memberikan hadiah maka jangan sekali-kali tidak ditepati karena sang anak sangat sensitive dengan hal-hal ini, jika tidak di tepati maka selamanya kiata akan dianggap berbohong olehnya. Hadits Rasulullah :”…. Jika engkau menjanjikan sesuatu kepada mereka, penuhilah janji itu. Karena mereka itu hanya dapat melihat, bahwa dirimulah yang memberi rizki kepada mereka.” (H.R Bukhari).

b. Meminta Maaf jika Melakukan Kesalahan

Jangan segan segan minta maaf, walaupun kita tidak memiliki kesalahan kepada mereka. Karena ini akan membentuk karakter mereka ketika sudah besar nanti, agar mereka meniru apa yang kita lakukan terhadapnya. Dengan demikian maka ia akan mudah mengucapkan maaf jika melakukan kesalahan, serta mengakui kesalahan itu.

c. Meminta Tolong/ Mengatakan Tolong jika Kita Memerlukan Bantuan

Meminta bantuan kepada mereka agar merasa di hargai dan diakui keberadaannya, mereka akan merasa senang jika diperhatiakan dan diminta bantuanya oleh kita.

d. Mengajak Anak Mengunjungi Kerabat

mengajak anak berkunjung kekerabat merupakan salah satu hal yang penting, dimana ia kita ajari untuk bersosialisasi dengan kerabat-kerabat yang jauh. Sehingga ketika sudah besar nanti kebiasaan ini akan terus ia kembangkan dengan sahabat-sahabtanya yang lain. Ia akan mudah bergaul dan tidak malu untuk bersosialisai dengan orang yang asing atau baru disekeliling nya.

3. PENDIDIKAN INTELEKTUAL

Menurut kamus Psikologi istilah intelektual berasal dari kata intelek yaitu proses kognitif/berpikir, atau kemampuan menilai dan mempertimbangkan. Pendidikan intelektual ini disesuaikan dengan kemampuan berpikir anak. Menurut Piaget seorang Psikolog yang membahas tentang teori perkembangan yang terkenal juga dengan Teori Perkembangan Kognitif mengatakan ada 4 periode dalam perkembangan kognitif manusia, yaitu:

a. Pendidikan Fisik

“ Ajarilah anak-anakmu memanah, berenang dan menunggang kuda.” (HR. Thabrani)

b. Pendidikan Psikis

“Dan janganlah kamu bersifat lemah dan jangan pula berduka cita, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. 3:139)

II. PEMBAGIAN MENURUT ILMU PENGETAHUAN MENURUT AL-GHAZALI

Hujatul Islam, al-Ghazali membagi tujuan mempelajari ilmu pengetahuan dengan tiga bagian yang mana setiap bagian itu mengandung hal-hal yang relevan dengan sekarang. Sudah sangat jelas bahwa tujuan pendidikan adalah

1. Tujuan Memepelajari Ilmu Pengetahuan Semata-Mata Untuk Ilmu Pengetahuan Saja

Al-Ghazali mengatakan :

“apabial engkau mengadakan penelitian/penalaran terhadap ilmu pengetahuan, maka engkau akan melihat lkelezatan padanya, oleh kaerena itu tujuan memepelajari ilmu pengetahuan adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri (al- ghazali, Ihya ‘Ulumuddin, juz 1, 13).

Dari perkaaan tersebut jelas menunjukan bahwa penelitin, penalaran dan pengkajian yang mendalam dalam mencurahkan tenaga dan pikiran adalah mengandung kelezatan intelektual dan spiritual yang akan menumbuhkan roh ilmiah, kepada mereka didalam mencari hakikat ilmu pengetahuan itu sendiri.

Oleh karena itu ia sangat menganjurkan kepada para pelajar agar menjadi orang cerdas, pandai berpikir, mengadakan penelitian yang mendalam dan dapat menggunakan akal pikirannya dengan baik dan optimal, untuk menguasai ilmu pengetahuan dan sesungguhnya dan mengerti maksudnya.

Perlu di ingat bahwa apa yang al-Ghazali katakan, aspek kecerdasan, keilmuan, dan cinta kebenaran yang dikemukaakan hampir seribu tahun yang lalu masih memeiliki relevansi dengan dunia pendidikan modern, karena sama-sama menganjurkan untuk menggalakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan ecra meluas dan merata, terutama di abad 20 ini.

2. Tujuan Utama Pendidkan Adalah Pembentukan Akhlak

Al-ghazali mengatakan:

Tujuan murid dalam mempelajari segala ilmu pengetahuan pada masa sekarang, adalah kesempurnaan dan keutamaan jiwanya(al-ghazali, mizanul Amal, 1961, 1 361). Dari pernyataaan ini jelaslah bahwa al-ghazali menghendaki keluhuran rohani, keutamaan jiwa kemuliaan akhlak dan kepribadian yang kuat, merupakan tjuan utama daam pendidikan bagi kalangan manusia muslim, karena akahlak adalah aspe fundamental dalam kehidupan seseorang, masyarakat maupun suatu Negara. Kemudian al-ghazali memberkan nsaihat kepada muridnya :

“hai anak !ilmu yang tidak disertakan dengan amal itu namanya gila, dan amal tidak pakai ilmu itu akan sia-sia dan ketahuilah bahwa semat-mata ilmu saja tidak akan menjauhkan maksiat dunia ini, dan tidak akan membawa kepada taat dan kelakun diakhirat tiada akan memeliharamu(menjaga, menghidarkan) daripada neraka jahanam”(al-ghazali. o anak!, 1983,17)

Jadi, antara Ilmu dan amal harus seimbang dan saling melengkapi searah dan setujuan maksudnya atau denana kata lain, ilmu haruslah alamiyah dan amal hau ilmiyah, sehungga dapat tercapai keharmonisan antara ilmu dan ama perbuatan. Kemudian seorang ahli didik dari jerman (1776-1841) Herbart, mengatakan bahwa “tujuan yang asli dari pendidikan ialah mempertinggi aklak kemnusiaan.”

3. Tujuan Pendidkan Adalah Uantuk Mencapai Kebahagiaan Di Dunia Dan Akhirat

Al-ghazali mengatakan:

“dan sungguh engkau mengetahui bahwa hasil ilmu pengetahuan adalah mendekatkan diri keada tuhan pencipta alam, menghubungkan diri dan berdekatan dengan ketinggian malaikat, demikian itu di akhirat. Adapun di dunia adalah kemuliaan, kebesaran, pengaruh pemerintahan bagi pimpinan Negara dan penghormatan menurut kebiasaannya” demikianlah al-gahzali sangat memperhatiakan kehidupan dunia dan akhirat sekaligus, sehingga tercipta kebahagiaan bersama di dunia dan akhrat.

DAFTAR PUSTAKA

Jumlati,Ali.Perbandingan Pendidkan Islam. Jakarta. Rineka Cipta1994
Zaenudin, dkk. Seluk Beluk Pendidikan Al-Ghazali. Jakarta. Bumi Aksara.1991
Mukti, A. Ali.Talimu Al-Muta’allim Versi Imam Zarkasyi Ponorogo.Trimurti.1991
Standar Kompetensi Guru Agama Islam Pada Sekolah Umum Dan Madrasah.DEPAG RI.2004
http://www.libforall.org/indonesia/background-radical-islam-the-new-totalitarianism.html
http://hidayatulhaq.wordpress.com/2008/06/14/tujuan-pendidikan-islam/
http://antocoba.cybermq.com/post/detail/4515/visi-misi-dan-tujuan-pendidikan-nasional
--------------------

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme