"
Apakah hadirin sudah siap untuk meneladani Rasulullah SAW?.. hadirin diam. "
Mana suaranya? kok ragu-ragu.." pancing Sang Kyai. "
Sekali lagi saya tanya.. Apakah sudah siap anda meneladani rasulullah SAW? " "
Siap...." teriak hadirin serempak.
Kalau kita siap meneladani Rasulullah SAW harus siap dan rela dianggap GILA. Sebab zaman sekarang sama seperti pada zaman nabi, hanya saja sekarang itu jahiliah modern. Biarlah kita dianggap gila, tetapi asal jangan gila harta dan kekuasaan. Kalau kita buka berita, tentu halaman depannya ialah kasus korupsi, capres dan survei-survei.
Orang yang ditangkap komisi pemberantasan korupsi (KPK) konon dulunya adalah para aktivis ketika jadi mahasiswa, tetapi kenapa mereka malah masuk bui? ternyata keistiqamahan mereka yang sudah berkurang. Dulu Rasulullah SAW juga pernah disuap, dan berbagai cara mereka lakukan. Tetapi nabi tetap istiqamah dengan dakwahnya.
Kaum kafir quraisy membujuk Abu Thalib supaya Nabi Muhammad SAW segera menghentikan dakwahnya. Abu Thalib berusaha membujuk Nabi Muhammad SAW tetapi Nabi Muhammad SAW dengan tegas menolaknya seraya berkata : “
Demi Allah, seumpama matahari diletakan supaya aku berhenti berdakwah, pasti aku tidak akan menghentikannya, sehingga Allah memberikan kemenangan kepadaku atau aku akan binasa dalam berjuang".
Selain Abu Thalib, Kafir Quraisy mengutus Utbah bin Rabiah untuk membujuk Nabi Muhammad SAW dengan menyodorkan penawaran menarik sambil berkata: Wahai Muhammad, apabila engkau ingin harta melimpah aku sanggup mengangkatmu menjadi raja di negeri ini. Dan jika ingin wanita cantik, saya pun sanggup mencarikan". Semua itu dilakukan hanya satu syarat, yaitu agar Nabi menghentikan dakwahnya. Nabi Muhammad SAW dengan tegas menolak tawaran tersebut.
***
Ada empat hal yang disampaikan oleh KH. Agus Mansur sebelum menutup tausiahnya.
Dalam diri manusia ada mutiara atau pusaka. Jika mutiara atau pusaka ini hilang dari dalam dirinya, maka ia tidak memiliki apa-apa lagi. Ia hanya manusia biasa.
Mutiara yang
pertama adalah Akal. Akal sehat tersebut akan hilang hanya karena kita mudah emosi. Untuk itu mari dijaga kebiasaan dalam keseharian untuk tidak mudah emosi.
Mutiara yang
kedua ialah Agama. Agama seseorang akan lenyap apabila ia memiliki penyakit hasud (rasa tidak senang ketika melihat orang lain senang). Penyakit ini sangat berbahaya dan kita harus membuangnya jauh-jauh,
Mutiara yang
ketiga adalah Malu. Malu tidak diberikan kepada makhluk lain. Malu itu akan hilang ketika kita memelihara sifat serakah. Tapi saat ini, orang sudah tidak memiliki malu lagi, bahkan mereka tetap bisa senyum mesra meski sudah ketahuan mengambil uang rakyat (baca: korupsi).
Mutiara yang
keempat ialah Amal Shalih. Amal shalih ini akan lenyap bila ada sifat riya tersembunyi dalam diri. Riya merupakan syirik kecil sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW. Syirik merupakan dosa besar, dan tidak dapat diampuni dosanya (sudah meninggal dan belum sempat bertaubat). Untuk itu hati-hatilah dengannya, syirik dalam hal kebaikan itu boleh, tetapi jika syirik karena menyekutukan Allah swt,
naudzubillahi min dzalik !
Allahu'alam. []