Berlebihan, itulah kesan yang pertama kali ada dalam benak pikiranku, setiap melihat perempuan yang mengenakan hiasan kuku. Entah itu pakai cutek, pacar, tato kuku dan apalah namanya itu. Bagiku tetap saja tidak pantas. Apalagi pewarna yang digunakan tidak sesuai dengan warnanya.

Kalau sudah melihat itu, pandangan dan anggapan pun berubah. Awalnya kagum, tapi setelah diketahui ternyata di kukunya mengenakan pewarna, kekaguman dan anggapan baik itu langsung hilang. Tadinya dianggap cantik, jadi berubah 180 derajat, menjadi jelek.

Belum lagi kalau kukunya dipanjangkan. Lengkap sudah, ketidaksukaan itu menjadi bertambah banyak. Enek melihatnya juga. Apa coba tujuan dari memanjangakan kuku, tidak ada sama sekali anjuranya. Iya kalau kukunya bagus, ini mah kukunya juga jelek.

Stndarisasi ini tidak objektif memang, tetapi inilah cara dan gaya berpikir ku ketika menilai seseorang. Lebih suka yang tampil apa adanya. Tidak neko-neko, tidak banyak gaya, dan tampil dengan bantuk jari yang rapi dan apa-adanya.

Aku paling senang dengan bentuk jari yang lancip, itulah bentuk jari yang paling ku sukai. Biasanya jarinya indah, dan bentuk kukunya juga indah. Entah kenapa, setiap melihat perempuan dengan bentuk jari yang lancip kepribadiannya menarik, asyik, dan orangnya lincah. Tak hanya itu, orangnya juga mudah bergaul dan tidak bosan dilihat.

Teman sekolahku kebetulan jenis kelaminnya perempuan. Meski perempuan, tapi bentuk jarinya mirip laki-laki. Besar-besar dan kukunya juga persis kuku laki-laki. Semenjak saat itu jadi phobia dan lebih sering memperhatikan bentuk jari dan kuku perempuan sebelum kenalan. Pasalnya aneh dan seram, itulah kesanku.

Tak hanya itu, masih banyak cara atau penilaian yang menurutku sampai saat ini kevalidannya tidak diragukan lagi. Masih seputar jari dan perempuan.

Untuk mengetahui perempuan itu masih singel atau sudah ada yang punya, bisa dilihat dari jari manisnya. Lebih tepatnya, lihat saja pada bagian jari tangannya. Apakah ia mengenakan cincin atau tidak. Simple banget kan?

Jangan terkecoh dan buru-buru mengatakan cinta. Selidikilah terlebih dahulu, siapa perempuan tersebut. Jangan-jangan ternyata sudah menikah dan memiliki anak. Atau lebih tua usianya.

Jika perempuan itu tidak memakai cincin, jangan senang dulu. Tengok dan perhatikan lebih detail jari-jemarinya. Apakah ada kerutan atau masih mulus seperti anak-anak muda pada umunya.

Bagi yang mempermasalahkan usia atau umur cara ini bisa diterapkan. Sebab, usia perempuan bisa dilihat dari kerutan jari-jemarinya. Tidak percaya? silakan buktikan.

Jangan pernah mengatakan hasil penyelidikan tadi di depannya, cara yang paling tepat ialah menjauh. Menjauh, itulah langkah yang harus diambil ketika sudah mengetahui siapa perempuan tersebut.

Tapi jika status sudah tidak menjadi masalah, dan sudah kadung cinta silakan dilanjutkan hingga ke jenjang yang lebih serius. Pesanku jagalah ia baik-baik.. bimbing dan tuntunlah jika ia salah (tidak sesuai dengan harapan).

--------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme