Kenapa semua orang berkeinginan ingin menjadi wakil rakyat? Padahal belum tentu ia bisa mewakili rakyatnya. Pertanyaan ini seharusnya bisa menjawab kenapa seseorang memiliki motif ingin menjadi seorang wakil rakyat.

Wakil rakyat itu tugasnya sangat berat. Tidak semudah yang dibayangkan dan tidak mudah seperti yang kita lihat di televisi (tugasnya rapat, duduk-duduk dan tiduran di kursi parlemen). Tugas sebagai wakil rakyat itu mewakili aspirasi rakyat, dan yang paling penting mensejahterakan rakyat.

Sampai detik ini, yang namanya wakil rakyat belum mampu mensejahterakan rakyat, tetapi yang ada menyusahkan rakyat.

Saya curiga, tujuan mereka ingin menjadi wakil rakyat bukan karena dorongan niat yang baik, tetapi ada udang di balik batu…. kalau ini dibiarkan bisa berbahaya. Rakyat akan semakin ditindas dan dipermainkan. Ini terbukti dari beberapa pemilu yang sudah kita ikuti pasca rezim Soeharto.

Mungkin, kata wakil rakyat yang ada dalam benak mereka (para calon wakil rakyat yang jahat) diartikan sebagai seseorang yang ‘mewakili’ rakyat tetapi dengan konotasi lain.

Misal, rakyat indonesia ingin sejahtera maka kesejahteraan itu sudah diwakili oleh wakil rakyat. Rakyat sampai saat ini masih banyak yang kesusahan, ini juga sudah diwakili oleh wakil rakyat yang memiliki kekayaan melimpah dari gaji yang ia terima selama menjabat.

Belum lagi tunjangan dari sana-sini. Pokoknya sudah tidak terhitung jumlahnya. Tapi ini sangat berbanding terbalik dengan keadaan rakyatnya yang kesusahan. Mencari sesuap nasi saja harus rela banting tulang dan memeras keringat di bawah trik matahari.

Buat apa menggaji para wakil rakyat dengan gaji yang selangit, tetapi hasil kerjanya nol. Percuma gaji itu dikeluarkan oleh negara, toh gaji itu juga dari hasil pajak (penghasilan rakyat).

Tugas sebagai seorang wakil rakyat yang cerdas ialah memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya. Dan kesejahteraan itu bukan hanya sebagai janji palsu, janji manis ketika mencalonkan diri sebagai salah seorang  pemimpin. Ingatlah semua yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan. Tidak hanya di dunia, tetapi ketika sudah meninggalkan alam dunia ini. [Zah]

Sekiranya yang sedikit ini bermanfaat….

_______________
Tulisan ini diposting di kompasiana, pojok pemilu 2014
Sumber : KLIK DI SINI


--------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme