Dipertengahan Agustus 2013, acara televisi ramai mensiarkan kabar perseteruan Panitia dengan sang Ustadz. Kesalahpahaman ini bermula ketika ceramah yang diselenggarakan di Hongkong oleh para TKI yang kebetulan mengundang Soleh Mahmud atau yang lebih terkenal dengan sebutan Ustadz Solmed menaikan tarif bayarannya, dari yang tadinya se-ikhlas-nya menjadi 10ribu dolar Hongkong (atau setara dengan 12 milyar).

Pihak penyelenggara atau panitia merasa kaget dan akhirnya membatalkan. Awalnya pihak penyelenggara akan membayar ust solmed dengan 6ribu dolar hongkong (setera dengan 8 juta rupiah) disertai 2 tiket untuk ustadz dan manajernya. Serta kebutuhan yang lain-lainnya disana akan dipersiapkan panitia.

Tetapi, ada perubahan. Dari seikhlasnya minta 10ribu dolar hongkong, dan meminta 4 tiket pesawat. Karena permintaan ini tidak masuk akal akhirnya pihak penyelenggara merasa tidak masuk akal dan memilih membatalkannya.

Alih-alih membela diri, solmed mengatakan bahwa nama dirinya disana dijual. Sedangkan keuntunagnnya untuk dirinya sendiri. “acara sebesar ini mana mungkin tidak ada back up dana dari pihak seponsor… ” tak hanya itu solmed juga mengatakan bahwa pihak penyelenggara tidak konsisten dengan jawabannya….

Tapi dari pihak penyelenggara memberikan jawaban melalui media youtube, bahwa mereka mengatakan dengan detail terkait bagaimana prosedur dan mekanismenya. Kemana dan apa saja yang akan mereka lakukan dengan uang tersebut, itupun kalau ada sisanya.

Sebagai orang yang pernah menyelenggarakan kegiatan yang demikian, saya merasakan betul apa yang dirasakan oleh pihak penyelenggara. Kadang permintaan yang tidak masuk akal itu kerap kali muncul, dan apa yang dilakukan oleh solmed jelas begitu adanya. Sebaiknya jauhkan citra dakwah itu, sebab yang mereka cari hanyalah material belaka.

Kalau saya boleh tahu, siapasih solmed itu?? Latarbelakangnya jebolan dari pesantren mana, dan bagaimana kemampuan mengajinya… kitab apa saja yang sudah ia coret…? Tentu ini yang harus kita pertanyakan.

Dalam sebuah ceramah agama, kyai jamaludin menyinggung secara detail bagaimana ustadz dan ustadzah yang ada di televisi. Kebanyakan pada salah kaprah dan tidak menjawab sesuai dengan ilmunya. Karena kebanyakan mereka tidak ngaji (belajar di pesantren). Mereka hanya pintar ngomong doang, karena ngomongnya bagus di kontrak oleh pihak televise untuk mengisi acara.

Kalau ditanya seputar, hal-hal yang ringan tentu mereka tidak akan bisa menjawab. Ada berapa hal yang membatalkan wudhu?.. tentu mereka tidak akan bisa menjawabnya.. kalaupun bisa pasti jawabnnya bersumber dari buku, bukan dari sumber kitabnya langsung.

--------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme