Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah di semua tingkatan di seluruh Indonesia.

"Untuk Sekolah Dasar, misalnya, hanya akan ada 6 mata pelajaran," kata Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Totok Ismawanto, Jumat.

Untuk SMP atau Sekolah Menengah Pertama dan yang sederajat, SMA (Sekolah Menengah Atas) dan yang sederajat, menurut Totok, ia masih menunggu kurikulum baru yang akan keluar.

Saat ini murid-murid SD masih belajar 13 mata pelajaran, siswa SMP belajar 14 mata pelajaran, dan siswa SMA harus mengikuti 16 pelajaran.

Kemudian keenam mata pelajaran di SD setelah pengurangan nanti adalah adalah Bahasa dan Sastra Indonesia, Matematika, Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan satu mata pelajaran seni budaya, plus satu lagi pelajaran ilmu pengetahuan alam.

Empat mata pelajaran pertama dipastikan pula akan tetap diajarkan di SMP dan SMA dan sekolah-sekolah yang sederajat.

"Sebab keempatnya adalah mata pelajaran perekat bangsa atau pendidikan karakter bangsa," tegas Totok. Dengan menguasai keempat mata pelajaran tersebut, diharapkan siswa menjadi manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan berkarakter baik, mampu berpikir logis dan cerdas, sehingga bisa mendidik dirinya sendiri.

Menurut Dr Lambas dari Pusat Kurikulum dan Buku Kementerian Pendidikan Nasional saat di Balikpapan, pendidikan karakter bangsa ini telah diatur Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010.

Di Balikpapan pendidikan karakter ini diterapkan sebagai percontohan di SMA Negeri 4 dan SMK Negeri 4.

Menurut Totok, pelajaran sebagai manusia Indonesia ada pada pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia, dan juga pada pelajaran seni budaya, dimana bisa dimasukkan muatan lokal sesuai budaya suku bangsa setempat. Pelajaran itu diperkuat lagi dengan Pendidikan Agama sesuai dengan keyakinan siswa.

"Akan semakin baik bila orangtua menambah lagi pendidikan agama ini di rumah," kata Totok.

Pelajaran Matematika mendidik murid (sebutan untuk pelajar di tingkat SD) dan siswa (pelajar di SMP dan SMA) untuk berpikir logis, dimana semua persoalan pasti memiliki jawaban.

Dengan berlatih menjalankan operasi hitung, apakah penambahan, perkalian, perjumlahan, pengurangan, pembagian, dan operasi-operasi yang lebih rumit lagi, siswa dididik tentang ilmu kehidupan.

"Dengan demikian harapannya terbentuk manusia Indonesia yang berkarakter baik dan berakhlak mulia tadi," demikian Totok.

sumber : 
http://www.antaranews.com/berita/338339/mata-pelajaran-sekolah-akan-dikurangi
--------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme