Pantai Bagedur merupakan pantai yang tak asing bagiku. Nama Bagedur sudah pernah kudengar sewaktu masih duduk di sekolah esde. Katanya pantainya serem, ombaknya gede dan yang pasti letaknya jauh banget. Begitulah selentingan yang pernah kudengar dahulu kala.
Alhamdulillah, kemarin (22/11/21) Pantai Bagedur yang terletak di Malingping itu telah kusambangi. "Menyelam sambil minum air..." mungkin ungkapan itu paling tepat buat mewakili perjalanan kami ke sana. Silaturahmi, mancing di balong dan juga laut. Semua dapat terlaksana.
Meski perjalanan cukup jauh dan lumayan berliku --terutama berpacu dengan cuaca-- kami bisa selamat sampai tujuan, begitu juga pulang ke rumah tanpa ada yang kurang satupun. Hasil yang didapat memang belumlah sesuai harapan, tapi setidaknya hasrat kami telah tertunaikan. Puas rasanya! "Yang jelas, sudah tidak penasaran lagi pokoknya..."
Awal Perjalanan
Kami start sekitar pukul 07.45 wib dengan jalur yang dilalui arah Sampai - Cileles, Gunung Kencana, Malingping. Tiba disana sekitar pukul 10.30 wib. Meski di perjalanan ditemani guyuran gerimis dan hujan, kami terus melaju. Perjalanan terhenti dan terpaksa menepi, setelah melewati Pasar Malingping dikarenakan hujan turun cukup deras. Itupun jarak dengan tujuan sekitar 10 menitan lagi. Jadinya sudah tidak ngoyo, tinggal dibawa santai.
Tiba di lokasi, kami langsung disuguhi hidangan kopi dan kue-kue oleh tuan rumah. Kebetulan tuan rumah akan mengadakan acara haul keluarga, sehingga suasana rumah banyak ibu2 yang sedang memasak di dapur. Ditambah lingkungannya pesantren, begitulah suasana yang dapat dibayangkan.
Hujan yang sempat reda, kembali turun dengan lebatnya. Di kala suasana yang cukup dingin itu, kami gunakan untuk mempersiapkan alat2 pancing. Menata joran, memilih mata kail, membuat kail cadangan, memasang pelampung dan lain sebagainya. Setelah hujan reda dan waktu shalat dzuhur tiba, kami berjamaah di mushola terdekat. Selepas itu, langsung menuju tempat tujuan, balong!
Strike incaran kami adalah ikan bayong. Konon, ikan bayong di sana terkenal cukup besar-besar dan sangat sulit untuk dipancing. Seolah ikan tersebut sudah sangat hafal dengan kail pancing. Hanya keberuntunganlah yang menentukan, sedang berpihak atau tidak.
Ikan bayong ini termasuk hama bagi para petani. Itulah sebabnya para pemancing ikan ini dipersilakan oleh pemilik kolam/balong. Mereka akan merasa senang jika hama tersebut diburu dan dibasmi.
***
Awalnya nyari anjungan tunai mandiri (ATM) di sekitar pasar malingping, tapi tak ditemukan. Hingga, di salah satu indoma** terdapat papan nama bertuliskan ATM yang kami cari. Kami pun menepi sejenak. Beli beberapa jajanan dan minuman. Pas sudah selesai transaksi, hujan turun dengan lebatnya disertai tiupan angin yang cukup besar juga. Terpaksa kami meneduh di sana.
Setelah dirasa cukup reda, perjalanan kami dilanjut. Sekedar informasi, rombongan kami yang berangkat pagi ke Malingping itu, satu motor dan satu mobil. Adapun satu motor dan satu mobil, berangkatnya agak siang. Totalnya dua mobil dan dua motor. Lalu, ada tambahan satu motor lagi, yang baru tiba sore hari.
Satu mobil, pulang bada Isya. Adapun tiga motor, memilih untuk menginap.
***
--------------------
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.