Demi sebuah kekayaan seorang lelaki rela melakukan pembunuhan, meskipun itu istrinya. Mungkin, dengan membunuh istrinya tersebut ia berharap dapat menguasai aset sang istri. Di kisah yang lain, ada seorang teman yang terobsesi dengan kekayaan, lalu rela mengorbankan sahabat karibnya agar mendekam di penjara. Setelah itu ia bisa bebas menjalankan bisnis temannya itu tanpa ada yang tahu akan kebusukan dirinya.

Kisah di atas tadi, semuanya diambil dari sebuah film. Fiktif memang, tapi sejatinya yang demikian itu pasti adanya. Hanya saja kita tak tahu di mana kejadian itu berada. Tetapi yang jelas bagi kita, ialah mengambilnya sebagai bahan pelajaran atau hikmah untuk kehidupan yang lebih baik.

Apa yang ditawarkan oleh dunia begitu mempesona. Apa saja ada. Tinggal dikembalikan kepada diri kita, mau menempuh jalan yang mana? Jalan halal atau yang haram.

Dua orang yang digambarkan dalam kisah di atas, mereka merupakan orang yang salah dalam mengambil langkah. Atau terjerembab ke jalan yang salah. Karena sudah terbutakan oleh gemerlap dunia, akhirnya menjadi gelap mata. Tak mampu berpikir jernih dan berpikiran pendek alias buntu.

Ada juga orang yang sama sekali tak tersilaukan dengan gemerlap dunia. Dunia yang begitu menyilaukan tersebut, baginya hanyalah sebagai batu sandungan untuk melangkah. Menjadi beban bagi hidupnya suatu hari kelak. Itulah kenapa ia tak lagi menganggap penting tawaran dunia. Baginya hanya sekedar saja. Buat apa, bila suatu saat akhirnya akan menjadi beban.

Dalam pandangan umum penulis pribadi, dibagi menjadi dua bagian. Pertama, ada orang yang senangnya cukup di balik layar. Kedua, ada yang tampil di permukaan atau di depan panggung.

Dua hal yang cukup berbeda memang, tapi semuanya nyata ada dalam kehidupan ini. Bagi yang cukup berada di balik layar, kepopuleran itu tak penting. Sedangkan bagi yang di atas panggung, kepopuleran adalah segalanya, bahkan harga mati.

Secara tidak langsung, hari ini kita dipertontonkan dengan tipe yang kedua. Bagaimana bisa menjadi seseorang yang populer/tenar/terkenal. Karena yang dikejar hanya kepopuleran dan ketenaran, maka tak sedikit alhirnya menjadi gelap mata. Dibutakan oleh gemerlap dunia. Sehingga hatinya pun ikut menjadi buta! Naudzubillah min dzalik.

Amha, 05/Okt/21
Tinggal di Kp. Cibusung

--------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.

Amir Hamzah Copyright © 2009 - 2015 | Template : Yo Koffee | Design By : Designcart | Modif By : amirisme