Almamater UII
Pagi tadi, ketika hendak menambal ban yang bocor, dikejutkan dengan pengendara sepeda motor yang mendadak berhenti tepat di depanku. Si bapak tersebut langsung memborbardir diriku dengan beberapa pertanyaan. Mirip penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengintrogasi para tersangka operasi tangkap tangan (OTT).
Padahal warna almamater yang menggunakan warna biru itu sangatlah banyak. Tapi anehnya, bapak tersebut seperti sudah seribu kali yakin. Kalau diibaratkan ke tembakan, ya sudah tepat sasaran banget. Tak meleset sedikit pun.
Mungkinkah melihat logo yang terdapat di almamater? Posisi datangnya si bapak tersebut dari arah belakang, dan posisinya pemotor otomatis ada di sebelah kanan. Adapun letak dari logo sebuah instansi biasanya dipasang di sebalah kiri. Jelas, pertanyaan di atas sangatlah mengada-ada dan dapat dipatahkan dengan mudah.
Harapannya sih, bisa bertemu dengan teman lama atau orang yang dikenal kala kuliah dahulu. Supaya bisa bernostalgia dan mengenang masa lalu. Akhirnya, dipertemukan dengan yang seperti ini juga, rasanya sudah sangat bahagia. Sudah sedikit terobati. Mungkinkah ini yang dinamai dengan kangen kali ya?
__
Si bapak juga tanya2 banyak hal. Jika tak salah ingat, percakapan kami yang singkat di pagi itu seputar : Pak Amir Muallim, gedung FTI, Kampus Demangan, Pak Hajar, Gedung FIAI dan lain-lain.
Bapaknya tanya-tanya banyak hal, begitu juga sebaliknya. Dari percakapan yang singkat, profesi si bapak juga sedikit banyaknya jadi terkuak. Ini berkat dari ilmu jurnalis yang pernah dipelajari dahulu. Rumus dasar 5w dan 1h tak lupa diterapkan.
Jika diilustrasikan, Si bapak mirip petugas KPK yang memeriksa tersangka OTT, kalau saya mirip dengan seorang jaksa yang sedang bersidang di pengadilan.
____
"Pak Ustadz, dari UII ya?" Tanyanya dengan yakin. Sambil motor bebek yang dinaikinya pun diberhentikan.
"Iya pak, betul! Saya pernah di UII..." Timpalku. Sambil terkesan dan campur dengan rasa keheranan.