Tanda-tanda Kiamat
Bila kita berbicara kiamat, tentu yang ada dalam benak kita adalah peristiwa besar dan amatlah menakutkan. Alam dunia akan hancur lebur seisinya. Tak ada lagi tempat untuk berlindung bila dunia ini telah hancur.
Peristiwa kiamat diawali dengan bunyi sangkakala. Bunyi pertama sebagai penanda. Semua manusia dibuat kaget dan ketakutan. Bunyi kedua sebagai awal kehancuran dunia dan isinya. Bunyi ketiga semua manusia dibangkitkan dari kuburnya.
Tak ada satupun manusia yang tahu kapan terjadinya hari kiamat. Hanya Allah swt yang mengetahuinya. Rasulullah saw tidak tahu kapan hari itu tiba. Tetapi dari quran dan hadits-hadits rasulullah saw kita bisa mengetahui bagaimana hari itu terjadi dan tanda-tandanya.
Secara garis besar, ada tiga: PERTAMA, peristiwa yang sudah terjadi dan telah dialami. Peristiwa yang dimaksudkan adalah diutusnya Nabi Muhammad saw ke muka bumi sebagai penutup para nabi. Hal ini menunjukan bahwa pesan Allah sudah dianggap selesai.
Lalu persitiwa yang tak kalah pentingnya, yaitu meninggalnya Nabi Muhammad saw. Ini adalah tanda kiamat yang sudah semakin dekat. Tidak salah jika kita dilabeli dwngan umat akhir zaman.
KEDUA, peristiwa yang sudah terjadi dan kini sedang dialami. Apa itu? Di antaranya adalah fitnah beterbaran di mana-mana. Orang dengan mudah mengambinghitamkan orang lain asal dirinya bisa bebas.
Lalu, amanat disia-siakan. Dengan mudah orang mencari jabatan menjanjikan ini dan itu. Berumbar kata-kata manis demi kepentingan. Begitu sudah jadi, ia lupa dengan amanat yang diembannya. Ia perkaya diri sendiri dan kelompoknya. Masyarakat yang jadi tanggung jawabnya tak dipikirkan.
Kemudian, seks bebas, kemunculan LGBT, seks sedarah, dan sejenisnya. Ini yang kini mwnghawatirkan dan terjadi di sekitar kita. Selain yang tiga di atas, ini yang diboleh terlupakan. Jumlah anak perempuan lebih sedikit dibandingkan anak laki-laki. Sederhanya, anak perempuan yang lahir jumlahnya makin sedikit.
KETIGA, peristiwa yang belum terjadi dan belum dialami. Apa itu? Kehancuran alam dunia. Mungkin kita tidak menjumpainya, dan semoga tidak akan bertemu dengan peristiwa tersebut.
Demikianlah isi kajian pengantar berbuka kemarin sore di masjid Baiturrahman Pringgolayan. Masjid terbaik keempat sekabupaten Sleman dan mendapat peringkat ketujuh kalau di tingkat DIY.
__