(Tribunjogja - Kamis, 28/06) Sekumpulan orang berpakaian hijau tua dan lengkap dengan senjatanya sedang berjaga di sebuab asrama mahasiswa di jalan Indraprasta Sleman - Yogyakarta. Diduga salah seorang tersangka kasus bom telah ditemukan persembunyiannya.
Oknum yang diduga menyimpan bom berinisial AH alias Amha. Rupanya lelaki bertubuh kecil ini berasal dari Serang-Banten. Tepatnya dari kp. Pancur Ds. Panunggulan Kec. Tunjung Teja.
Terduga pelaku penyimpan bom ini diketahui sudah lama dicari dan diburu. Hanya saja selalu lolos dari kejaran petugas.
Para penyidik belum memberikan klarifikasi terkait jaringan mana yang diikuti AH. “Untuk sementara kami dalami kasus ini.. Jaringan mananya belum kami selidiki. Ungkap kabid Humas Polsek Dabag, Sleman - DIY.
Salah satu mahasiswa calon doktor di bidang pendidikan ini, rupanya cukup rapi dalam menjalankan aksinya. Bahkan rekan sekamar terduga pelaku pun tidak mengetahuinya.
"Saya cukup kaget ketika mendengar kejadian ini. Sepengetahuan saya orangnya baik dan tidak aneh-aneh..” Ungkap salah seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Ketika digeledah kamar terduga pelaku, telah ditemukan dua buah barang bukti. Bom tersebut ditaruh dalam bungkusan plastik hitam yang diletakkan tepat di belakang lemari baju.
Belum ada konfirmasi dari pihak keluarga maupun kampus tempat ia belajar. Kepala dukuh Dabag sempat memberikan kesaksian di depan asrama AH. “Masnya pernah ngajar anak saya mengaji.. Tapi kok gak nyangka ada kasus begini..”
Ketika dikonfirmasi, AH mengakuinya. Ia mengaku telah membeli bom dari tempat langganannya. Ia terpaksa membeli bom karena desakan ekonomi. “Selain harganya murah, bisa dipake nyuci berkali-kali. Daripada ke laundry mending nyuci sendiri..” Ungkapnya dengan puas. (Amha/)
Oknum yang diduga menyimpan bom berinisial AH alias Amha. Rupanya lelaki bertubuh kecil ini berasal dari Serang-Banten. Tepatnya dari kp. Pancur Ds. Panunggulan Kec. Tunjung Teja.
Terduga pelaku penyimpan bom ini diketahui sudah lama dicari dan diburu. Hanya saja selalu lolos dari kejaran petugas.
Para penyidik belum memberikan klarifikasi terkait jaringan mana yang diikuti AH. “Untuk sementara kami dalami kasus ini.. Jaringan mananya belum kami selidiki. Ungkap kabid Humas Polsek Dabag, Sleman - DIY.
Salah satu mahasiswa calon doktor di bidang pendidikan ini, rupanya cukup rapi dalam menjalankan aksinya. Bahkan rekan sekamar terduga pelaku pun tidak mengetahuinya.
"Saya cukup kaget ketika mendengar kejadian ini. Sepengetahuan saya orangnya baik dan tidak aneh-aneh..” Ungkap salah seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Ketika digeledah kamar terduga pelaku, telah ditemukan dua buah barang bukti. Bom tersebut ditaruh dalam bungkusan plastik hitam yang diletakkan tepat di belakang lemari baju.
Belum ada konfirmasi dari pihak keluarga maupun kampus tempat ia belajar. Kepala dukuh Dabag sempat memberikan kesaksian di depan asrama AH. “Masnya pernah ngajar anak saya mengaji.. Tapi kok gak nyangka ada kasus begini..”
Ketika dikonfirmasi, AH mengakuinya. Ia mengaku telah membeli bom dari tempat langganannya. Ia terpaksa membeli bom karena desakan ekonomi. “Selain harganya murah, bisa dipake nyuci berkali-kali. Daripada ke laundry mending nyuci sendiri..” Ungkapnya dengan puas. (Amha/)