Terik matahari siang ini begitu hangat. Aku sudah siap dengan
pakaian batik, kopiah, dan sarung. Tak ketinggalan sandal jepit menjadi
pelengkap kepergianku untuk menunaikan shalat jum’at. Sebagai muslim yang taat
dan meyakini kewajibannya, maka shalat jum’at merupakan sebuah momen spesial. Bahkan,
selalu saja ada ‘oleh-oleh’ yang bisa dibawa pulang dari masjid. Inilah kenapa
aku selalu semangat jika berangkat untuk shalat jum’at.
Jujur ya, yang aku cari adalah khatibnya. Tetapi kebanyakan
teman-teman itu lebih memilih masjid yang lebih cepat keluarnya. Aku juga dulu
kepikiran seperti itu, tetapi cara berpikir seperti itu sudah aku buang
jauh-jauh. Sebab yang ada rugi.
Bayangkan saja, ikut pengajian enggak pernah, kumpul di masjid
mendengarkan ceramah enggak pernah. Kapan lagi menggunakan momentum yang baik
ini untuk menuntut ilmu di masjid, minimal satu minggu sekali. Lumayan bukan? Ketimbang
tidak sama sekali. Jadi, selama satu minggu dapat pencerahan atau nasihat
tentang agama.
***
Nasihat untuk siang ini yaitu bagaimana kita memilih teman
yang baik dan seharusnya mendekati teman yang shalih. Sebab teman yang baik dan
shalih itu kekal, tidak hanya di dunia saja menjadi teman, tetapi kelak ketika
di akhirat pun akan bersama-sama. Tetapi jika berteman yang tidak baik, hanya
sebatas di dunia saja, di akhirat berpisah.
Memilih teman itu harus, selektif dalam memilih
teman sangat dianjurkan. Terutama untuk teman-karib. Diusahakan yang
memiliki ketaqwaan, sebab sahabat yang taqwa akan kekal dan tidak akan menjadi
musuh. “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian
yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS: Az-Zukhruf Ayat: 67).
Firman Allah subhanallahu wa ta’ala, di atas menyampaikan
pesan bahwa semua pertemanan dan persahabatan yang bukan karena Allah akan menjadi permusuhan pada hari Kiamat, kecuali
persahabatan yang dilandasi niat karena Allah subhanallahu wa ta’ala, sebab
persahabatan seperti itu akan kekal selamanya.
Kadang kita dekat dengan seseorang karena jabatannya,
hartanya, karena bentuk fisiknya atau karena lainnya. Maka teman yang seperti
itu hanya akan menjadi musuh di akhirat kelak. Sebab mereka menjadi teman
karena ada embel-embelnya, ada daya tarik yang lain. Mencari teman yang baik
parameternya adalah keshalihan dan ketaqwaan.
Jika didasarkan kepada keshalihan dan ketaqwaan, akan
berimplikasi kepada siapa yang menajdi temannya. Temannya tukang minyak wangi
akan kebagian wanginya, sedangkan orang yang berteman dengan tukang besi, bisa
kebagian apinya atau malah mungkin terbakar juga. Jadi memilih dan mencari teman
yang baik itu sangat dianjurkan.
Aku? Masih bisa dihitung dengan jari. Teman-teman yang kuanggap
baik hanya beberapa, itupun tidak dan jarang berkomunikasi. Semoga dengan
nasihat yang diberikan oleh khatib siang ini bisa kuaplikasikan dengan segera. Komunikasi
yang sudah vakum bisa dibangun kembali. Harapannya semoga akan menjadi lebih
baik. []
#Sehari300kata
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.