Saya pacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Bukan tanpa alasan semua itu saya lakukan. Kala itu saya mengejar waktu dan berburu tiket kereta api. Pasalnya sedang musim liburan, jadi banyak yang bepergian dengan kereta api.
Kebetulan pada hari itu juga saya harus berangkat ke Jogja. Jika tidak cepat-cepat memesan tiket pasti kehabisan. 'Siapa cepat dia dapat' begitulah bunyi slogan yang sering kita dengar.
Di tengah perjalanan sepeda motor yang saya kendarai tiba-tiba bermasalah. Gas nya sudah tidak berfungsi dan jalannya tersendat-sendat. Ini pasti bensin nya habis, tebak saya dalam hati. Dalam posisi itulah saya berusaha mencari tempat jualan bensin eceran. Tepat di warung penjual bensin eceran itu pula sepeda motor itu terhenti.
Setelah dibuka dan dicek, ternyata betul. Bensin nya kering kerontang. Saya langsung membeli bensin. Kebetulan penjaga warung nya langsung paham. Langsung membawa satu botol bensin yang isinya satu liter, tak lupa di tangan kirinya menggenggam corong yang sudah disambung dengan selang.
Selesai menuangkan bensin, uang pecahan sepuluh ribu saya serahkan kepada ibu penjaga warung. Sebentar ia masuk dan keluar lagi. Di tangan ibu itu ada uang kembalian dan dua buah permen yang didominasi dengan warna merah. Uang itu saya terima dan dimasukan kedalam kantong, saya penasaran dengan dua buah permen tadi.
Begitu saya lihat, ternyata ada tulisan yang membuat saya merasa diingatkan. Ternyata tulisan yang ada di permen itu bisa memberikan dampak yang positif. Tulisan dari dua permen itu "sabar... dan belum terlambat"
Dua permen ini sengaja saya simpan dan akhirnya saya abadikan. Ternyata sesuatu yang bentuknya sekecil ini mampu memberikan dampak yang sangat besar. Kala itu saya sedang terburu-buru dan mengejar tiket kereta supaya tidak kehabisan. Tapi setelah membaca dua tulisan dari permen tersebut, saya pun langsung tersadar.
Kejadian ini kira-kira saya alami di pertengahan tahun 2013.
--------------------
Kebetulan pada hari itu juga saya harus berangkat ke Jogja. Jika tidak cepat-cepat memesan tiket pasti kehabisan. 'Siapa cepat dia dapat' begitulah bunyi slogan yang sering kita dengar.
Di tengah perjalanan sepeda motor yang saya kendarai tiba-tiba bermasalah. Gas nya sudah tidak berfungsi dan jalannya tersendat-sendat. Ini pasti bensin nya habis, tebak saya dalam hati. Dalam posisi itulah saya berusaha mencari tempat jualan bensin eceran. Tepat di warung penjual bensin eceran itu pula sepeda motor itu terhenti.
Setelah dibuka dan dicek, ternyata betul. Bensin nya kering kerontang. Saya langsung membeli bensin. Kebetulan penjaga warung nya langsung paham. Langsung membawa satu botol bensin yang isinya satu liter, tak lupa di tangan kirinya menggenggam corong yang sudah disambung dengan selang.
Selesai menuangkan bensin, uang pecahan sepuluh ribu saya serahkan kepada ibu penjaga warung. Sebentar ia masuk dan keluar lagi. Di tangan ibu itu ada uang kembalian dan dua buah permen yang didominasi dengan warna merah. Uang itu saya terima dan dimasukan kedalam kantong, saya penasaran dengan dua buah permen tadi.
Begitu saya lihat, ternyata ada tulisan yang membuat saya merasa diingatkan. Ternyata tulisan yang ada di permen itu bisa memberikan dampak yang positif. Tulisan dari dua permen itu "sabar... dan belum terlambat"
Dua permen ini sengaja saya simpan dan akhirnya saya abadikan. Ternyata sesuatu yang bentuknya sekecil ini mampu memberikan dampak yang sangat besar. Kala itu saya sedang terburu-buru dan mengejar tiket kereta supaya tidak kehabisan. Tapi setelah membaca dua tulisan dari permen tersebut, saya pun langsung tersadar.
Kejadian ini kira-kira saya alami di pertengahan tahun 2013.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.