Semenjak dicetuskan bahwa calon presiden Republik Indonesia hanya ada dua calon maka persaingan ini akan begitu kentara. Setelah melihat background kedua calon presiden tersebut saya tidak serta merta langsung memilih diantara keduanya. Hingga suatu ketika saya dihadapkan dengan berita yang bertebaran di dunia maya.
Parabowo itu penjahat Hak Asasi Manusia, dipecat dari militer, tidak beristri dan lain sebagainya. Dari sana saya justru tertarik ingin mencari tahu siapa sih sosok yang satu ini. Begitu saya mencari tahu dan makin ke sini semakin dekat bahwa sesungguhnya yang bermain ialah media. Silakan baca Profilnya
Rasanya tidak elok jika kita dijelekkan oleh orang lain terus marah-marah di media. Tak ada gunanya, dan itu dilakukan oleh Pak Prabowo. Pembawaannya yang kalem dan tenang menjadikannya tidak muda tersulut emosi dengan selentingan-selentingan berita miring tentangnya.
Masih ingat betul di ingatan saya, ketika Pak Prabowo di debat perdana disinggung terkait HAM. Dengan penuh hormat beliau menjawab pertanyaan dari Pak Jusuf Kalla. Pemimpin itu bukan ingin menjatuhkan, tetapi membangun bersama, itulah yang saya ambil dari debat kala itu.
Makin ke sini suasana politik semakin ramai. Apalagi banyak berita yang tidak jelas sumbernya. Semenjak mengetahui hal tersebut saya pun cenderung menjaga diri dari yang namanya media, sebab bagi saya hanya akan menyebarkan fitnah. Itu hanya black campaign dan menjelekkan lawannya sendiri. Menurut saya pribadi itu tak elok.
Ada dua perbedaan yang begitu mencolok di dunia maya. Menurut saya pribadi, ini tidak elok dan seharusnya kita bisa lebih cerdas untuk memilih siapa sih yang sesungguhnya memikirkan masa depan republik ini. Kala itu sahabat saya bercerita bagaimana ia diserang habis-habisan, hingga akhirnya ia sakit hati. Sahabat saya ini mengatakan seperti ini :
Sahabat saya pernah komentar bermaksud membela kubu A, tetapi akhirnya yang menyerang saya begitu banyak dan akhirnya keteteran. Sejak saat itu akhirnya sahabat saya mengambil kesimpulan bahwa ini adalah permainan media. Dan semua ini memang begitu adanya, pasti ada orang dibalik ini semua. Tetapi biarlah, kelak semuanya juga akan terungkap, cepat atau pun lambat.
Awalnya memang tidak percaya, sebab belum pernah melakukan hal itu. Suatu ketika saya merasa tertantang dan ingin membuktikannya. Setelah menulis sebuah artikel, tak lama setelah itu komentar dari akun-akun yang tidak jelas itu berdatangan dan mengatakan ini dan itu. Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan dari ini semua. Memang apa yang dikatakan sahabat saya ini benar adanya.
Sebagai rakyat Indonesia yan cerdas mari kita dukung siapa yang betul-betul bisa membaca republik ini aman dan lepas dari dikte orang asing. Stop penjajahan kekayaan Indonesia dan mari membangun kekuatuan, keamanan, ketahanan, dan kewibawaan Negara kita tercinta ini. Saya kira visi dan misi #PrabowoHatta sudah sangat jelas dan itulah yang saat ini kita inginkan.
Dari kasus miring yang diberitakan,, tentu kita mengambil hikmah apa yang sebetulnya terjadi. Sudah jelas-jelas semua yang dilakukan hanya untuk menjaga keamanan. Begini saja, sekarang kita bermain logika, apa yang akan saudara lakukan apabila kala itu saudara menjadi Pak Prabowo? Sedangkan pada saat bersamaan yang lain berada di Malang.
Apa yang terjadi, ketika langkah itu diambil yang terjadi adalah katanya menyalahi wewenang dan tugas. Bagaimana perasaan saudara diperlakukan seperti ini, masih bisakah bersabar, masih bisakah untuk ikhlas?.. Karena Pak Prabowo adalah pemimpin, maka ia yang mengambil alih dan mempertanggungjawabkannya.
Itulah sebabnya Gusdur dalam stasiun televisi Swasta mengatakan “Orang yang paling ikhlas itu Prabowo.. yang lainnya enggak…” Bukan tanpa alasan Gusdur mengatakan ini di depan berjuta mata yang menyaksikannya. Pengabdian beliau tidak diragukan lagi, nasionalismenya jangan ditanya, perjuangan untuk republik ini sudah sangat jelas ada padanya.
Sejauh ini, langkah dan sikap yang diambil menurut saya sangat tepat. Biarkan masyarakat yang menilai semuanya. Jangan pernah terpancing apalagi sampai blunder. Sangat tidak elok apa lagi sampai mengucapkan kata-kata yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Buka mata dan buka telinga kita semua. Mari kita #SelamatkanIndonesia dari musuh yang mengancam dan ingin menguasai negeri tercinta ini. Mari dukung #IndonesiaSatu untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Kalau bukan kita siapa lagi. Hidup garuda di dadaku… Prabowo presidenku…. Ku yakin hari ini pasti menang….
--------------------
Parabowo itu penjahat Hak Asasi Manusia, dipecat dari militer, tidak beristri dan lain sebagainya. Dari sana saya justru tertarik ingin mencari tahu siapa sih sosok yang satu ini. Begitu saya mencari tahu dan makin ke sini semakin dekat bahwa sesungguhnya yang bermain ialah media. Silakan baca Profilnya
Rasanya tidak elok jika kita dijelekkan oleh orang lain terus marah-marah di media. Tak ada gunanya, dan itu dilakukan oleh Pak Prabowo. Pembawaannya yang kalem dan tenang menjadikannya tidak muda tersulut emosi dengan selentingan-selentingan berita miring tentangnya.
Masih ingat betul di ingatan saya, ketika Pak Prabowo di debat perdana disinggung terkait HAM. Dengan penuh hormat beliau menjawab pertanyaan dari Pak Jusuf Kalla. Pemimpin itu bukan ingin menjatuhkan, tetapi membangun bersama, itulah yang saya ambil dari debat kala itu.
Makin ke sini suasana politik semakin ramai. Apalagi banyak berita yang tidak jelas sumbernya. Semenjak mengetahui hal tersebut saya pun cenderung menjaga diri dari yang namanya media, sebab bagi saya hanya akan menyebarkan fitnah. Itu hanya black campaign dan menjelekkan lawannya sendiri. Menurut saya pribadi itu tak elok.
Ada dua perbedaan yang begitu mencolok di dunia maya. Menurut saya pribadi, ini tidak elok dan seharusnya kita bisa lebih cerdas untuk memilih siapa sih yang sesungguhnya memikirkan masa depan republik ini. Kala itu sahabat saya bercerita bagaimana ia diserang habis-habisan, hingga akhirnya ia sakit hati. Sahabat saya ini mengatakan seperti ini :
“Kalau ada yang menjelekan kubu A, pasti yang membela seperlunya saja… lain halnya kalau yang disukan itu kubu B, pasti yang membela mati-matian dan kata-katanya sudah ke mana-mana.. komentar dari satu dan yang lainnya berdatangan untuk membantu..”
Sahabat saya pernah komentar bermaksud membela kubu A, tetapi akhirnya yang menyerang saya begitu banyak dan akhirnya keteteran. Sejak saat itu akhirnya sahabat saya mengambil kesimpulan bahwa ini adalah permainan media. Dan semua ini memang begitu adanya, pasti ada orang dibalik ini semua. Tetapi biarlah, kelak semuanya juga akan terungkap, cepat atau pun lambat.
Awalnya memang tidak percaya, sebab belum pernah melakukan hal itu. Suatu ketika saya merasa tertantang dan ingin membuktikannya. Setelah menulis sebuah artikel, tak lama setelah itu komentar dari akun-akun yang tidak jelas itu berdatangan dan mengatakan ini dan itu. Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan dari ini semua. Memang apa yang dikatakan sahabat saya ini benar adanya.
Sebagai rakyat Indonesia yan cerdas mari kita dukung siapa yang betul-betul bisa membaca republik ini aman dan lepas dari dikte orang asing. Stop penjajahan kekayaan Indonesia dan mari membangun kekuatuan, keamanan, ketahanan, dan kewibawaan Negara kita tercinta ini. Saya kira visi dan misi #PrabowoHatta sudah sangat jelas dan itulah yang saat ini kita inginkan.
Dari kasus miring yang diberitakan,, tentu kita mengambil hikmah apa yang sebetulnya terjadi. Sudah jelas-jelas semua yang dilakukan hanya untuk menjaga keamanan. Begini saja, sekarang kita bermain logika, apa yang akan saudara lakukan apabila kala itu saudara menjadi Pak Prabowo? Sedangkan pada saat bersamaan yang lain berada di Malang.
Apa yang terjadi, ketika langkah itu diambil yang terjadi adalah katanya menyalahi wewenang dan tugas. Bagaimana perasaan saudara diperlakukan seperti ini, masih bisakah bersabar, masih bisakah untuk ikhlas?.. Karena Pak Prabowo adalah pemimpin, maka ia yang mengambil alih dan mempertanggungjawabkannya.
Itulah sebabnya Gusdur dalam stasiun televisi Swasta mengatakan “Orang yang paling ikhlas itu Prabowo.. yang lainnya enggak…” Bukan tanpa alasan Gusdur mengatakan ini di depan berjuta mata yang menyaksikannya. Pengabdian beliau tidak diragukan lagi, nasionalismenya jangan ditanya, perjuangan untuk republik ini sudah sangat jelas ada padanya.
Sejauh ini, langkah dan sikap yang diambil menurut saya sangat tepat. Biarkan masyarakat yang menilai semuanya. Jangan pernah terpancing apalagi sampai blunder. Sangat tidak elok apa lagi sampai mengucapkan kata-kata yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Buka mata dan buka telinga kita semua. Mari kita #SelamatkanIndonesia dari musuh yang mengancam dan ingin menguasai negeri tercinta ini. Mari dukung #IndonesiaSatu untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Kalau bukan kita siapa lagi. Hidup garuda di dadaku… Prabowo presidenku…. Ku yakin hari ini pasti menang….
Sumber Foto : selamatkanindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.