Selepas tiba dari perjalanan pulang (mudik) dari Yogyakarta, kemudian mampir ke Jakarta dan menumpang tidur dan paginya perjalanan itu aku lanjutkan. Selepas shalat subuh mudik ke kampung halaman bersama kakak ipar, tentunya dengan mengendarai sepeda motor.
Kurang lebih tiga jam perjalanan. Dari kali deres sekitar pukul 06.00 pagi, sampai ke rumah pukul 08.00. setelah tiba dirumah dan ngajak main keponakan rasa capek itu timbul juga. Setelah itu rasa kantuk datang menyapa.
Terlelap di depan computer adik yang pentium empat setelah mengedit slide power point. Dalam mimpi terebut ada sesuatu keanehan. Awalnya aku bertemu dengan sosok ulama banten yang aku kagumi. Wajah mereka itu mirip dengan apa yang selama ini aku lihat di gambar-gambar.
Mereka datang ke mimpiku dengan sebuah perantara. Ketika itu aku sedang menata ruangan, dan banyak sekali hiasan dinding yang akan aku pasang. Karena saking banyaknya aku harus menata nya tiap dinding.
Keanehan itu terjadi kala hiasan dinding itu aku jauhkan, maka semuanya keadaan berubah menjadi sebelumnya (semua hiasan dinding tersebut belum terpasang semua). Semuanya kembali normal, dan aku harus memulainya dari awal.
Begitu seterusnya. Hingga capek dan putus asa. Karena proyek mendesain ruangan tersebut berada di rumah orang, maka aku putuskan untuk pulang dengan menaiki ojek. Kala ngobrol dengan tukang ojek, ternyata aku mendapat sebuah wejangan atau saran yang lumayan masuk akal dan itu solusi yang tepat.
Awalnya aku menceritakan apa yang ku alami kepada tukang ojek tersebut. Dengan santai tukang ojek ini memberikan tausiahnya. “Jangan pernah menyerah dan jangan pernah menggunakan cara-cara singkat yang tidak dibenarkan sesulit apapun” poin inilah yang aku ingat betul darinya. Pesan yang ia sampaikan aku terapkan betul, setiap jatuh aku pasang dari awal dan terus kuulangi lagi hingga sesuatu keajaiban itu terjadi.
Semuanya menjadi bersinar dan begitu indah, entah dari mana kerlip lampu-lampu yang menghiasi desain ruanganku, padahal aku tidak pernah memasang nya. Seketika itu aku pun terbangun dari tidur. Aku bersyukur sebab sudah diingatkan jika aku belum menunaikan shalat dzuhur.
--------------------
Kurang lebih tiga jam perjalanan. Dari kali deres sekitar pukul 06.00 pagi, sampai ke rumah pukul 08.00. setelah tiba dirumah dan ngajak main keponakan rasa capek itu timbul juga. Setelah itu rasa kantuk datang menyapa.
Terlelap di depan computer adik yang pentium empat setelah mengedit slide power point. Dalam mimpi terebut ada sesuatu keanehan. Awalnya aku bertemu dengan sosok ulama banten yang aku kagumi. Wajah mereka itu mirip dengan apa yang selama ini aku lihat di gambar-gambar.
Mereka datang ke mimpiku dengan sebuah perantara. Ketika itu aku sedang menata ruangan, dan banyak sekali hiasan dinding yang akan aku pasang. Karena saking banyaknya aku harus menata nya tiap dinding.
Keanehan itu terjadi kala hiasan dinding itu aku jauhkan, maka semuanya keadaan berubah menjadi sebelumnya (semua hiasan dinding tersebut belum terpasang semua). Semuanya kembali normal, dan aku harus memulainya dari awal.
Begitu seterusnya. Hingga capek dan putus asa. Karena proyek mendesain ruangan tersebut berada di rumah orang, maka aku putuskan untuk pulang dengan menaiki ojek. Kala ngobrol dengan tukang ojek, ternyata aku mendapat sebuah wejangan atau saran yang lumayan masuk akal dan itu solusi yang tepat.
Awalnya aku menceritakan apa yang ku alami kepada tukang ojek tersebut. Dengan santai tukang ojek ini memberikan tausiahnya. “Jangan pernah menyerah dan jangan pernah menggunakan cara-cara singkat yang tidak dibenarkan sesulit apapun” poin inilah yang aku ingat betul darinya. Pesan yang ia sampaikan aku terapkan betul, setiap jatuh aku pasang dari awal dan terus kuulangi lagi hingga sesuatu keajaiban itu terjadi.
Semuanya menjadi bersinar dan begitu indah, entah dari mana kerlip lampu-lampu yang menghiasi desain ruanganku, padahal aku tidak pernah memasang nya. Seketika itu aku pun terbangun dari tidur. Aku bersyukur sebab sudah diingatkan jika aku belum menunaikan shalat dzuhur.
CIRI ORANG YANG MEMPERMAINKAN AGAMA
BalasHapus1. Labil (gonta ganti agama)
2. Mendengar tapi tidak melaksanakan
3. Ketika susah rajin ibadah… ketika banyak harta ibadah