Selepas nonton pertandingan liga champions antara Real
Madrid vs Juventus, (06/11/13) kami tidak beranjak dari depan televisi. Sehingga ada tayangan dari channel TV swasta yang menyuguhkan sesuatu yang
begitu spesial dan sangat berharga bagi kami (para cowok) khususnya. Khazanah, ya itulah
nama acara tersebut, kali ini tema yang disampaikan ialah tentang
suami idaman.
Mendengar dan menyaksikan hal tersebut, lantas kami semakin
bersemangat dan tertarik untuk bisa menontonnya hingga selesai. Dengan penuh
antusias dan semangat kami memperhatikan tayangan tersebut tanpa ada yang
terlewatkan sedikit pun.
Ada beberapa hal yang saya dapatkan dari acara ini, pertama.
Suami yang ideal adalah yang mampu memberikan kebahagiaan. Kebahagiaan ini
tidak hanya untuk urusan dunia saja, melainkan akhirat juga. Sebab ketentraman
hidup tidak hanya ditopang oleh materi saja, tetapi spiritual juga sangat
dibutuhkan. Sehingga keduanya harus dan wajib ada pada diri seorang suami
idaman.
Sering kali para wanita tertipu dengan kekayaan dunia
semata, sehingga tidak memperhatikan aspek spiritual sang lelaki tersebut,
sehingga pada akhirnya ada “kekosongan jiwa”. Inilah yang saat ini kebanyakan
terjadi, secara materi mereka berkecukupan tetapi sejatinya mereka mengalami
kegundahan atau tidak merasa bahagia dan tentram.
Banyak sekali di sosial media yang menuliskan “bahagia
itu sederhana…”. Sejujurnya saya tidak tahu konsep yang mereka maksudkan,
tetapi dari kalimat tersebut saya bisa menarik garis merahnya. Ya bahagia itu
sangat mudah dan simpel, tetapi sebagai manusia yang tidak pernah merasa puas
dan cukup kemudahan dan sesuatu yang simpel itu menjadi sangat sulit dan
runyam.
Bahagia itu tetap bisa tidur nyenyak meski harga barang-barang
naik. Bahagia itu adem ayem dan rukun bersama anak, dan isteri. Bahagia itu..
jika semua badan sehat, jasmani maupun rohani. Bahagia itu tetap sabar dan
selalu berpikir jauh kedepan. Dan buah dari ini semua ialah merasa cukup dengan
apa yang sudah allah berikan dan mensyukuri apa yang sudah dimiliki.
Kedua, suami yang baik adalah suami yang baik terhadap
istrinya. Saling menghormati dan menyayangi dalam hubungan antar suami dan
istri sangat dianjurkan. Tujuannya ialah supaya tercipta hubungan yang harmonis
dan saling memahami sifat maupun sikap antar keduanya. Sehingga dengan demikian
akan tercipta hubungan yang ideal.
Jika berbicara kebaikan suami, maka kembali kepada
kedewasaan suami itu sendiri. Jika suami sudah betul-betul dewasa tentu akan
labih bisa mengontrol semua emosi yang ada pada dirinya. Semua manusia
dianugerahi dengan siifat marah, tetapi bagaimana mengolah atau menjaga
kemarahan itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah betul-betul dewasa.
Dalam keluarga tentu konflik-konflik yang kecil itu pasti
ada. Saya kira itu sangat wajar dan siapapun pasti akan mengalaminya. Disinilah
sebetulnya ujian itu. Keburukan dan kejelekan antar keduanya akan terbongkar
secara blak-blakan. Sifat asli suami dan istri akan mencuat ke permukaan.
Sebesar dan sesulit apapun masalah itu, pasti ada jalan keluarnya.
Kuncinya ialah bagaimana mencari sisi baiknya. Jika masalah sudah betul-betul
memuncak dan sangat sulit diredakan, maka kembalilah pada masa lalu, ketika waktu
itu memutuskan untuk menikah maka harus disertai dengan keputusan untuk menerima
dia dengan apa adanya, termasuk kekurangan yang ada dalam dirinya.
Mencintai istri sama halnya mencintai diri sendiri, jaga dan
rawatlah dengan sebaik-baiknya, jangan pernah menyakiti hati apalagi fisiknya. Berikan
kasih sayang terbaik kita (sebagai seorang suami) kepada istri tercinta. Berikan
keyakinan padanya, bahwa ia tidak salah dan tidak kecewa karena sudah memiliki
suami terbaik seperti anda.
Ketiga, memberikan teladan dan nafkah yag terbaik. Sudah
menjadi tugas seorang suami sebagai kepala rumah tangga dan mencari nafkah bagi
istri dan anak-anaknya. Peran yang sifatnya wajib ini tidak boleh diabaikan
apalagi disepelekan. Sebab akibatnya bisa fatal, dan berujung kepada ‘keretakan’.
Seorang suami merupakan imam bagi istrinya, maka jadilah imam yang dapat mengarahkan, membimbing, menuntun, menasehati, dan menyadarkan makmumnya. Dengan kata lain, suami itu dituntut untuk bertu-betul perfect dalam segala hal. Sebetulnya tidak ada suami yang sempurna, tetapi ialah yang lebih menonjol dalam hal kebaikannya.
Seorang suami merupakan imam bagi istrinya, maka jadilah imam yang dapat mengarahkan, membimbing, menuntun, menasehati, dan menyadarkan makmumnya. Dengan kata lain, suami itu dituntut untuk bertu-betul perfect dalam segala hal. Sebetulnya tidak ada suami yang sempurna, tetapi ialah yang lebih menonjol dalam hal kebaikannya.
Memberikan nafkah adalah perintah Allah, jika diabaikan maka berdosa hukumnya. Bagaimanapun istri adalah bagian dari hidup (belahan jiwa) seorang suami, maka sudah menjadi kewajiban bagi suami untuk memberikan nafkah yang terbaik. Berikan nafkah lahir dan batin yang paling terbaik untuknya.
Semoga kita termasuk calon-calon suami terbaik dan mereka (istri),
tidak menyesal telah memilih kita. Tunjukan bahwa kita bisa menjadi suami yang
terbaik, dapat memberikan kebahagiaan yang terbaik, merawat anak-anak yang
super, pendidikan yang terbaik, penjagaan yang terbaik, dan kasih sayang yang
terbaik. Buatlah mereka bangga.. sampai mereka (istri) berkata dalam hatinya “aku
bangga memiliki sosok suami seperti diri mu….”.
Suami ideal menurut saya dan yang ada dalam mindset
saat ini ialah, ia yang penuh santun pada istri, kata-katanya lemah lembut, memanggil
dengan panggilan yang disukai, menjaga perasaan istri, ikut membantu pekerjaan
rumah, mengasuh dan memberikan pendidikan agama pada anak, menyayangi istri
sama halnya menyayangi dirinya, selalu sabar, menyelesaikan masalah dengan
kepala dingin.
Tak hanya itu, marahnya ditunjukan dengan cukup diam dan
hanya sebentar, memberikan kecukupan bagi kebutuhan keluarga, meski ada tugas
atau pergi keluar kota tetap menjaga kehormatan keluarga, dan yang paling
penting yaitu pandai membahagiakan istri dan menghiburnya kala sedang gelisah…
Wahai istriku, bidadariku, cintaku, sayangku,…. “aku
ingin mengajak dirimu masuk kedalam syurganya Allah…. Semoga kelak kita bisa
bertemu di sana”. []
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir di blog sederhana ini. Jangan lupa, biar cakep dan cantik silakan ninggalin satu atau dua patah kata. Apa pun komennya boleh, yang penting sopan dan tdk promosi.